Sebuah mobil yang menyerupai hypercar Bugatti Chiron menjadi viral di media sosial setelah mengalami masalah pada ban depan kanannya di kawasan Kantor Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat. Mobil tersebut tampak berhenti di tengah jalan dengan ban yang bengkok. Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Multazam Lisendra, membenarkan adanya peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa mobil itu tidak mengalami kecelakaan, tetapi hanya mengalami kendala teknis.

Namun, ternyata mobil yang viral itu bukanlah Bugatti Chiron asli, melainkan replika yang dibuat dengan menggunakan basis mobil lain. Hal ini diketahui dari beberapa ciri-ciri yang tidak sesuai dengan spesifikasi Bugatti Chiron, seperti ukuran dan bentuk rem, disc brake, pillar A, dan garis utama ‘C shape’. Presiden Direktur importir mobil mewah Prestige Image Motorcars, Rudy Salim, yang pernah memperkenalkan Bugatti Veyron di Indonesia, mengatakan bahwa mobil yang bermasalah di Depok itu jauh dari kesempurnaan Bugatti Chiron.

Bugatti Chiron sendiri merupakan salah satu hypercar termahal dan tercepat di dunia, dengan harga mencapai lebih dari Rp 90 miliar di Indonesia. Mobil ini memiliki mesin W16 quad-turbocharged berkapasitas 8.0 liter yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 1.500 hp dan torsi sebesar 1.600 Nm. Kecepatan maksimal Bugatti Chiron adalah 420 km/jam, dengan akselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 2,4 detik.

Dengan harga dan performa yang fantastis, tentu saja biaya servis Bugatti Chiron juga tidak murah. Menurut seorang kolektor mobil eksotis asal Malaysia, Muhammad Al Qawi Zamani, yang pernah mengunjungi Bugatti Singapura, servis ganti oli termasuk filter oli dan cairan pendingin untuk Bugatti Chiron Pur Sport, varian terbaru dari Bugatti Chiron, membutuhkan biaya sebesar Rp 346 juta. Servis ini dilakukan setiap 14 bulan atau 16.000 km.

Selain itu, biaya ganti ban untuk Bugatti Chiron Pur Sport juga sangat mahal. Ada beberapa pilihan ban untuk mobil ini, antara lain Pirelli Winter Sottozero 3/Michelin Pilot Sport PAX untuk kenyamanan dan kecepatan tinggi seharga Rp 110 juta, dan Michelin Pilot Sport Cup 2R TR untuk traksi maksimal dan kecepatan tinggi seharga Rp 581 juta. Ban ini harus diganti setiap 16-18 bulan, atau lebih cepat jika mobil sering digunakan.

Jika dibandingkan dengan mobil replika Bugatti yang patah ban di Depok, tentu saja perbedaannya sangat jauh. Mobil replika Bugatti mungkin hanya membutuhkan biaya ganti ban yang biasa, tetapi mobil Bugatti asli harus mengeluarkan biaya ganti ban yang setara dengan harga sebuah mobil Toyota Fortuner. Belum lagi biaya servis lainnya yang juga sangat tinggi. Ini menunjukkan betapa eksklusif dan elitnya mobil Bugatti Chiron, yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang sangat kaya dan beruntung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini