Di tengah kesibukan dan tuntutan pekerjaan yang tinggi, sopir bus sering kali mengabaikan kebutuhan istirahat yang cukup. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesehatan mereka sendiri, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kecelakaan yang tinggi akibat kelelahan. Oleh karena itu, pentingnya fasilitas istirahat yang memadai bagi sopir bus menjadi topik yang tidak boleh dianggap remeh.

Baru-baru ini, terjadi beberapa kasus kecelakaan bus yang menyedihkan dan salah satunya diduga kuat disebabkan oleh faktor kelelahan sopir. Misalnya, kecelakaan yang terjadi pada tanggal 8 April 2024 di KM 58 dan kecelakaan bus Rosalia Indah di Tol Batang-Semarang Km 370. Kedua kejadian ini menunjukkan betapa kritisnya masalah kelelahan dan pentingnya istirahat yang cukup bagi sopir.

Menurut Darmaningtyas, Ketua Instran (Institut Studi Transportasi), banyak sopir bus yang istirahatnya hanya sementara dan itu pun tidak nyaman, seperti di bagasi bus atau kursi agen travel. Kondisi ini tentu tidak mendukung pemulihan stamina yang dibutuhkan untuk mengemudi dengan aman.

Pentingnya fasilitas istirahat yang layak menjadi sorotan utama dalam upaya mencegah kecelakaan akibat kelelahan. PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah mengambil langkah dengan mendirikan tempat istirahat di beberapa halte untuk mengurangi tingkat kelelahan pengemudi bus mereka. Ini adalah langkah positif yang patut diapresiasi dan diikuti oleh perusahaan transportasi lainnya.

Keselamatan dalam berkendara harus menjadi prioritas utama, dan itu dimulai dengan memastikan bahwa sopir bus mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas. Dengan fasilitas istirahat yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kesejahteraan para sopir bus yang bekerja keras demi mengantarkan penumpang dengan selamat ke tujuan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini