Demam mobil listrik di Indonesia semakin menjadi-jadi. Selain citranya yang ramah lingkungan, mobil bertenaga baterai ini menawarkan berbagai keunggulan, mulai dari teknologi canggih hingga bebas aturan ganjil genap di beberapa kota. Namun, geliat pasar mobil listrik baru ini ternyata belum sepenuhnya menular ke ranah mobil bekas. Mengapa demikian?
Beberapa pedagang mobil bekas justru terlihat enggan untuk terjun langsung memainkan jual beli mobil listrik bekas. Ada kekhawatiran dan pertimbangan tersendiri yang membuat mereka berpikir dua kali sebelum mengambil risiko.
Salah satu alasannya adalah soal depresiasi atau penurunan harga. Mobil listrik, layaknya barang elektronik, cenderung mengalami penurunan nilai yang signifikan dalam waktu singkat. Hal ini membuat pedagang was-was jika mobil terlalu lama "parkir" di showroom, potensi kerugian bisa membengkak.
"Harga mobil listrik bekas itu fluktuatif. Kalau kelamaan dipegang, bisa rugi," ujar seorang pemilik showroom mobil bekas di Jakarta yang enggan disebutkan namanya. Ia menambahkan, fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti perkembangan teknologi baterai yang pesat dan kebijakan pemerintah terkait insentif mobil listrik baru.
Selain masalah harga, garansi baterai juga menjadi pertimbangan penting. Baterai merupakan komponen termahal pada mobil listrik, dan kondisinya sangat mempengaruhi performa dan nilai jual mobil tersebut. Pedagang mobil bekas tentu tidak ingin mengambil risiko menjual mobil dengan kondisi baterai yang meragukan.
"Garansi baterai itu penting. Kami biasanya cari mobil listrik bekas yang kilometernya masih rendah dan punya catatan servis resmi. Jadi, garansinya masih berlaku," kata Daniel Libianto dari Victory 88, sebuah showroom mobil bekas di Jakarta Pusat.
Meskipun demikian, bukan berarti pasar mobil listrik bekas sepenuhnya mati suri. Beberapa model, seperti Wuling Air ev, masih memiliki peminat, terutama jika garansi baterainya masih berlaku. Namun, pedagang tetap berhati-hati dan selektif dalam memilih unit.
Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan jika Anda tertarik membeli mobil listrik bekas?
-
Periksa Kondisi Baterai: Ini adalah hal terpenting. Pastikan baterai dalam kondisi baik dan memiliki garansi yang masih berlaku. Bawa mobil ke bengkel resmi untuk pengecekan yang lebih detail.
-
Cek Catatan Servis: Pastikan mobil memiliki catatan servis yang lengkap dan teratur. Ini menunjukkan bahwa mobil dirawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya.
-
Perhatikan Kilometer: Semakin rendah kilometer, semakin baik. Ini menunjukkan bahwa mobil tidak terlalu sering digunakan dan komponennya masih dalam kondisi prima.
-
Lakukan Test Drive: Jangan ragu untuk melakukan test drive untuk merasakan performa mobil dan memastikan tidak ada masalah yang tersembunyi.
-
Bandingkan Harga: Lakukan riset harga secara online maupun offline untuk mendapatkan penawaran terbaik.
Pasar mobil listrik bekas memang masih dalam tahap perkembangan. Namun, dengan semakin banyaknya mobil listrik baru yang beredar dan kesadaran masyarakat akan kendaraan ramah lingkungan, potensi pasar ini diyakini akan semakin besar di masa depan. Bagi pedagang mobil bekas, ini bisa menjadi peluang bisnis baru jika mereka mampu mengelola risiko dan memenuhi ekspektasi konsumen. Bagi calon pembeli, dengan riset yang cermat dan kehati-hatian, mobil listrik bekas bisa menjadi pilihan menarik untuk memiliki kendaraan ramah lingkungan dengan harga yang lebih terjangkau.