Mobil listrik BYD Atto 3 menjadi sorotan usai insiden mengerikan yang dialami seorang pengguna di Malaysia. Mobil tersebut tiba-tiba berhenti mendadak di jalan tol, memicu pertanyaan tentang keamanan kendaraan listrik. Apa sebenarnya yang terjadi, dan pelajaran apa yang bisa dipetik dari kejadian ini?
Insiden bermula ketika Nur Afifah Abdul Rahim, seorang warga Malaysia, tengah berkendara bersama keluarganya di jalan tol Cheras-Kajang. Tanpa peringatan, mobil BYD Atto 3 yang dikendarainya melakukan pengereman mendadak. "Mobil tiba-tiba mengerem mendadak tanpa peringatan atau ‘indikator’ apa pun. Layar dasbor mobil menunjukkan ‘Power System Failure’ dan keempat ban mobil tampak terkunci," tulis Afifah di akun Facebook-nya.
Rekaman kamera dasbor menunjukkan, mobil melaju dengan kecepatan 106 km/jam sebelum akhirnya berhenti total dalam waktu kurang dari 7 detik. Situasi ini sangat berbahaya, karena mobil-mobil lain di sekitarnya nyaris menabrak BYD Atto 3 yang berhenti mendadak di lajur kanan jalan tol.
Setelah diperiksa, terungkap bahwa penyebab masalah bukanlah aki 12V seperti dugaan awal, melainkan sensor yang terletak di pintu pengemudi. Kerusakan pada sensor ini memicu "mode safety" mobil, yang secara otomatis mengaktifkan lampu hazard dan melakukan pengereman mendadak.
"Menurut mereka, saat sensor ini rusak, mobil akan mengaktifkan mode safety yang artinya lampu hazard akan langsung menyala dan mobil akan berhenti dengan sangat cepat (dalam kasus ini kurang dari 7 detik). Kemudian, sistem mobil juga akan mati sendiri dan tidak memberikan respons apa pun. Ban juga tidak bisa diputar meski gigi dalam posisi ‘N’," jelas Afifah.
Insiden ini menyoroti pentingnya sistem keselamatan pada mobil listrik. Meskipun fitur keselamatan dirancang untuk melindungi pengemudi dan penumpang, kegagalan fungsi seperti ini justru dapat membahayakan. Dalam kasus BYD Atto 3, kurangnya peringatan dini sebelum pengereman mendadak memperburuk situasi.
BYD Sime Motors, dealer tempat Afifah membeli mobil tersebut, merespons insiden ini dengan menawarkan solusi "full settlement". Artinya, dealer bersedia membeli kembali mobil tersebut dengan harga yang lebih baik, meskipun Afifah mengalami sedikit kerugian karena telah membayar cicilan selama beberapa bulan.
"Kami menghargai tindakan profesional BYD Sime Motors yang menyelesaikan masalah ini secara damai dengan membeli kembali kendaraan tersebut melalui ‘full settlement’ dengan bank," kata Afifah. "Meskipun saya mengalami sedikit kerugian karena telah melakukan pembayaran cicilan selama beberapa bulan, keputusan ini dibuat demi keselamatan keluarga saya. Saya tidak bersedia mengambil risiko jika kejadian seperti ini terjadi lagi."
Pelajaran Penting untuk Pengguna Mobil Listrik:
- Perhatikan Perawatan Berkala: Pastikan mobil listrik Anda menjalani perawatan berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Hal ini dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini.
- Kenali Fitur Keselamatan: Pelajari dengan seksama fitur-fitur keselamatan yang ada pada mobil listrik Anda, termasuk cara kerjanya dan potensi risikonya.
- Laporkan Masalah Secepatnya: Jika Anda mengalami masalah teknis pada mobil listrik Anda, segera laporkan ke dealer atau bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Prioritaskan Keselamatan: Dalam situasi darurat, selalu prioritaskan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Insiden BYD Atto 3 ini menjadi pengingat penting bagi produsen mobil listrik untuk terus meningkatkan kualitas dan keandalan produk mereka. Selain itu, pengguna mobil listrik juga perlu lebih waspada dan proaktif dalam menjaga keselamatan diri dan keluarga.