Sleman – Kasus kecelakaan maut yang melibatkan sebuah mobil BMW di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Sleman, Yogyakarta, terus menuai sorotan. Insiden yang menewaskan seorang mahasiswa UGM bernama Argo Ericko Achfandi (19) itu, kini diramaikan dengan perdebatan soal pelat nomor kendaraan yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21).
Kejanggalan bermula ketika video yang beredar di media sosial X menampilkan mobil BMW ringsek diangkut towing dengan menggunakan pelat nomor F-1206 berwarna hitam. Hal ini berbeda dengan keterangan kepolisian yang menyebut BMW tersebut menggunakan pelat nomor B-1442-NAC berwarna putih. Sontak, spekulasi liar pun bermunculan.
Lantas, benarkah ada upaya penggantian pelat nomor pada mobil BMW tersebut?
Polda DIY melalui Kabid Humas Kombes Pol Ihsan dengan tegas membantah rumor tersebut. Ia memastikan bahwa nomor polisi mobil BMW sejak awal adalah B-1442-NAC, sesuai dengan keterangan dari Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto.
"Keterangan dari Kasat Lantas Sleman, (nomor polisi BMW) B, dari awal B. Dan ini terdaftar juga, dan ini sudah kita cek memang B," ujar Kombes Pol Ihsan.
Penelusuran lebih lanjut ke data Samsat Banten menunjukkan bahwa pelat nomor B-1442-NAC memang teregistrasi atas sebuah mobil BMW 320i berwarna putih metalik keluaran tahun 2018. Namun, pertanyaan mengapa video yang beredar menampilkan pelat nomor berbeda masih menjadi misteri.
Salah satu kemungkinan yang bisa menjelaskan perbedaan ini adalah adanya kesalahan identifikasi atau penggunaan pelat nomor palsu pada saat pengangkutan mobil. Bisa jadi, pelat nomor F-1206 yang terlihat di video bukanlah pelat nomor asli mobil BMW yang terlibat kecelakaan.
Polda DIY sendiri menegaskan komitmennya untuk menangani kasus ini secara profesional, transparan, dan tanpa intervensi dari pihak manapun. Kombes Pol Ihsan memastikan bahwa proses hukum akan berjalan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Sekali lagi kita akan profesional. Tidak ada yang bisa mengintervensi kami dalam proses ini, jadi kami tegaskan, kita akan profesional dan transparan," tegasnya.
Meskipun kepolisian telah memberikan klarifikasi, misteri pelat nomor BMW ini masih menyisakan pertanyaan. Masyarakat berharap, penyelidikan yang transparan dan mendalam dapat mengungkap kebenaran di balik insiden ini, serta memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya di media sosial, serta perlunya penegakan hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu, demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.