Jakarta – Praktik truk over dimension and overloading (ODOL) seringkali dianggap solusi instan untuk menekan biaya pengiriman. Namun, tahukah Anda bahwa di balik keuntungan semu itu, tersimpan bom waktu pengeluaran yang justru menggerogoti kantong para pengusaha logistik?

Banyak yang berpikir, sekali jalan muatan lebih banyak, untung pun berlipat. Padahal, kenyataannya, memaksakan truk mengangkut beban di luar kapasitasnya sama saja dengan mempersingkat umur pakai kendaraan.

"Bayangkan saja, suspensi harus bekerja ekstra keras, mesin meraung melebihi batas kemampuannya," ujar seorang pengamat transportasi yang enggan disebutkan namanya, Rabu (11/6/2025). "Akibatnya, komponen-komponen vital seperti ban, kampas rem, hingga oli mesin jadi lebih cepat aus dan butuh penggantian berkala. Ini jelas menambah beban biaya perawatan."

Tak hanya itu, potensi kerusakan tak terduga juga mengintai. Kerusakan pada sistem transmisi, gardan, hingga engine mounting bisa saja terjadi akibat beban berlebih yang terus menerus dipikul truk ODOL. Jika sampai terjadi, biaya perbaikannya tentu tidak sedikit.

Ironisnya, praktik ODOL ini seringkali didorong oleh persaingan bisnis yang ketat. Para pengusaha terpaksa menekan biaya operasional dengan mengorbankan kondisi kendaraan dan keselamatan.

"Memang, tuntutan pasar kadang membuat kita terpaksa mengambil jalan pintas," keluh seorang pemilik perusahaan transportasi. "Tapi, lama kelamaan, kita sadar bahwa ini seperti gali lubang tutup lubang. Keuntungan sesaat, kerugiannya jangka panjang."

Selain dari sisi finansial, truk ODOL juga menyimpan risiko besar bagi keselamatan. Muatan berlebih dapat mempengaruhi stabilitas kendaraan, terutama saat bermanuver atau melewati jalan yang tidak rata. Potensi kecelakaan pun meningkat drastis, membahayakan pengemudi, pengguna jalan lain, bahkan aset perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi para pengusaha logistik untuk mulai meninggalkan praktik ODOL dan beralih ke sistem yang lebih berkelanjutan. Investasi pada armada yang sesuai dengan kebutuhan, perawatan rutin, dan pelatihan pengemudi yang memadai akan jauh lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

Ingat, bisnis yang sehat adalah bisnis yang mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan keberlanjutan. Bukan sekadar mengejar keuntungan sesaat dengan mengorbankan segalanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini