Ganti oli mesin sendiri di rumah memang jadi opsi menarik bagi sebagian pemilik mobil. Selain hemat biaya, sensasi ‘ngoprek’ mesin kesayangan juga jadi kepuasan tersendiri. Tapi, jangan sampai kebablasan! Satu kesalahan fatal yang sering terjadi adalah salah takar volume oli mesin. Lalu, mana yang lebih berbahaya: kelebihan atau kekurangan oli?
Kedua kondisi ini sama-sama berpotensi merusak performa mesin. Namun, para ahli otomotif punya pandangan sedikit berbeda soal mana yang lebih bisa "ditoleransi".
"Sebenarnya dua-duanya enggak bagus. Tapi, kalau harus memilih, kelebihan sedikit lebih baik daripada kekurangan," ujar seorang pemilik bengkel mobil di Solo, saat dihubungi beberapa waktu lalu.
"Sedikit" ini ada batasnya. Menurutnya, kelebihan oli yang masih aman adalah maksimal 10% dari total kapasitas oli mesin. Lebih dari itu, siap-siap terima akibatnya.
Efek Buruk Kelebihan Oli
Kelebihan oli bukan berarti mesin jadi makin "licin" dan performa meningkat. Justru sebaliknya! Beberapa efek negatif yang mungkin terjadi adalah:
- Kebocoran Seal: Tekanan oli yang berlebihan bisa memaksa seal-seal mesin bekerja lebih keras. Akibatnya, seal bisa jebol dan menyebabkan kebocoran oli.
- Pembentukan Kerak Lebih Cepat: Oli yang terlalu banyak di dalam mesin berpotensi tidak terbakar sempurna. Hal ini memicu penumpukan kerak karbon di ruang bakar dan komponen mesin lainnya.
- Gelembung Udara dan Pompa Oli Bermasalah: Jumlah oli yang berlebihan bisa memicu munculnya gelembung udara di dalam sistem pelumasan. Kondisi ini membuat pompa oli bekerja tidak optimal, sehingga pelumasan mesin jadi terganggu.
- Performa Mesin Menurun dan Boros BBM: Pelumasan yang tidak optimal akibat kelebihan oli bisa membuat mesin terasa berat saat digas. Alhasil, konsumsi bahan bakar pun jadi lebih boros.
Kekurangan Oli? Jangan Sampai!
Sementara itu, kekurangan oli adalah "neraka" bagi mesin mobil. Dampaknya bisa jauh lebih parah daripada kelebihan oli. Beberapa risiko yang mengintai antara lain:
- Gesekan Antar Komponen Meningkat: Oli berfungsi sebagai pelumas yang meminimalkan gesekan antar komponen mesin. Jika oli kurang, gesekan akan meningkat drastis dan menyebabkan keausan dini.
- Overheating: Kurangnya oli juga bisa menyebabkan mesin cepat panas atau overheating. Hal ini karena oli juga berperan sebagai pendingin mesin.
- Kerusakan Mesin Fatal: Jika dibiarkan terus-menerus, kekurangan oli bisa menyebabkan kerusakan mesin yang sangat parah, bahkan turun mesin. Biayanya? Jangan ditanya!
Tips Ganti Oli Sendiri dengan Aman
Supaya terhindar dari masalah salah takar oli, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti saat ganti oli mesin sendiri:
- Pastikan Kapasitas Oli Sesuai: Cari tahu berapa kapasitas oli mesin mobilmu. Informasi ini biasanya tertera di buku manual kendaraan.
- Gunakan Gelas Ukur: Jangan asal tuang! Gunakan gelas ukur yang akurat untuk memastikan volume oli yang dimasukkan sesuai dengan takaran.
- Cek Dipstick: Setelah menuang oli, periksa level oli melalui dipstick. Pastikan level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum.
- Perhatikan Kondisi Mesin: Setelah ganti oli, perhatikan apakah ada perubahan pada performa mesin. Jika ada hal yang aneh, segera periksakan ke bengkel.
Jadi, baik kelebihan maupun kekurangan oli sama-sama berbahaya bagi mesin mobil. Pastikan kamu selalu memperhatikan takaran oli yang tepat saat melakukan penggantian oli sendiri. Lebih baik sedikit repot daripada menyesal di kemudian hari!