Usia memang tak bisa berbohong. Begitu pula dengan sepeda motor kesayangan yang sudah menemani lebih dari satu dekade. Meski tampak gagah, performa mesin motor lawas tentu tak seprima dulu. Salah satu kunci utama menjaga agar motor tetap bertenaga adalah dengan memperhatikan perawatan oli mesin.
Banyak pemilik motor lawas yang masih berpatokan pada rekomendasi pabrikan untuk penggantian oli, yaitu setiap 3.000 hingga 4.000 kilometer. Padahal, seiring bertambahnya usia, mesin motor mengalami perubahan signifikan. Celah antar komponen semakin besar akibat gesekan dan keausan.
"Idealnya, untuk motor yang sudah berumur di atas 10 tahun, interval penggantian oli sebaiknya diperpendek. Lakukan penggantian setiap 2.000 hingga 3.000 kilometer," ujar seorang mekanik senior dari bengkel motor ternama di Jakarta. "Oli mesin itu ibarat darah bagi jantung motor. Kalau telat diganti, risikonya fatal."
Mengapa demikian? Oli mesin pada motor lawas bekerja lebih keras untuk melumasi komponen-komponen yang aus. Selain itu, oli juga berfungsi membersihkan kotoran dan serpihan logam yang dihasilkan dari gesekan internal. Jika oli sudah terlalu lama digunakan, kemampuannya dalam melumasi dan membersihkan akan menurun drastis.
Akibatnya, gesekan antar komponen semakin meningkat, yang dapat menyebabkan kerusakan pada piston, ring piston, bearing, dan komponen vital lainnya. Kerusakan ini tentu akan menguras kantong karena biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Selain memperpendek interval penggantian, perhatikan juga volume oli saat melakukan penggantian. Jika volume oli berkurang drastis, ini bisa menjadi indikasi adanya kebocoran atau pembakaran oli di dalam mesin.
"Biasanya, pada motor tua, celah ring piston sudah semakin besar. Akibatnya, oli bisa merembes masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar," jelas mekanik tersebut. "Jika ini terjadi, jangan langsung mengganti oli dengan yang lebih kental. Lebih baik segera ganti ring piston yang sudah aus."
Penggunaan oli yang lebih kental hanya akan menutupi masalah sementara. Dalam jangka panjang, justru dapat memperburuk kondisi mesin karena oli yang terlalu kental sulit bersirkulasi dan melumasi komponen-komponen yang membutuhkan.
Jadi, jangan anggap remeh perawatan oli mesin pada motor lawas. Dengan perawatan yang tepat, motor kesayangan Anda akan tetap prima dan menemani perjalanan Anda selama bertahun-tahun mendatang. Perpendek interval penggantian, perhatikan volume oli, dan segera perbaiki jika ada kebocoran atau pembakaran oli. Investasi kecil untuk mencegah kerusakan besar.