Fenomena "vampir oli" pada skutik Yamaha, di mana volume oli mesin berkurang drastis sebelum jadwal penggantian, memang jadi momok bagi sebagian pemilik. Kondisi ini seolah mesin "menghisap" oli, meninggalkan kekhawatiran tentang kesehatan jantung pacu. Tapi, benarkah usia motor satu-satunya penyebab? Ternyata, ada beberapa kebiasaan sepele yang tanpa sadar kita lakukan, justru mempercepat terjadinya problem ini.
Menurut pakar dari salah satu pabrikan motor ternama di Indonesia, Ferry Nurul Fajar, usia motor memang berperan, terutama yang sudah berumur lima tahun ke atas dengan kilometer tinggi. Komponen mesin yang aus seperti ring seher dan cylinder body yang baret, memungkinkan oli terbakar dan berkurang secara signifikan. Namun, bukan berarti motor baru kebal terhadap "vampir oli".
Berikut 5 kebiasaan yang bisa mempercepat munculnya masalah "vampir oli" pada Yamaha matic kesayangan Anda:
-
Oli Diganti Kapan Ingatnya: Jadwal penggantian oli yang terlewat atau diabaikan bisa jadi awal mula masalah. Oli yang sudah kehilangan viskositas dan kemampuan melumasinya, akan mempercepat keausan komponen mesin. Bayangkan, mesin bekerja keras tanpa pelumas yang optimal!
-
Gas Pol Terus Menerus: Kebiasaan "ngegeber" motor dengan putaran mesin tinggi secara terus-menerus juga berbahaya. Kondisi ini memicu suhu mesin meningkat drastis dan mempercepat penguapan oli. Selain itu, tekanan pada komponen mesin juga meningkat, mempercepat keausan.
-
Terjebak Banjir dan Langsung Gas: Menerjang banjir memang tidak bisa dihindari dalam beberapa situasi. Namun, jika setelah menerjang banjir mesin langsung digeber, risiko kerusakan internal meningkat. Water hammer, kondisi di mana air masuk ke ruang bakar, bisa membuat piston bergerak tidak center dan bearing oblak, yang pada akhirnya berkontribusi pada masalah "vampir oli".
-
Oli Kebanyakan atau Kekurangan: Mengisi oli tidak sesuai kapasitas yang direkomendasikan pabrikan sama berbahayanya. Terlalu banyak oli justru membebani kinerja mesin, sementara kekurangan oli jelas membuat pelumasan tidak optimal. Pastikan selalu periksa takaran oli sesuai buku manual.
-
Salah Pilih BBM: Menggunakan bensin dengan oktan terlalu tinggi dari yang direkomendasikan pabrikan, ternyata juga bisa berdampak buruk. Sesuaikan oktan bensin dengan rasio kompresi mesin. Contohnya, oktan 90 cocok untuk kompresi 9:1 hingga 10:1, oktan 92 untuk kompresi 10:1 hingga 11:1, dan oktan 95 untuk kompresi di atas 11:1. Penggunaan bensin yang tidak sesuai, bisa menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan meninggalkan residu yang merusak komponen mesin.
Jadi, "vampir oli" pada Yamaha matic tidak melulu soal usia motor. Perhatikan kebiasaan berkendara dan perawatan rutin, niscaya skutik kesayangan Anda akan terhindar dari masalah ini. Rawat dengan baik, berkendara dengan bijak, dan rasakan bedanya!