Jakarta – Sebuah Rolls-Royce Ghost, simbol kemewahan dan prestise, akhirnya menemukan pemilik baru melalui lelang yang diadakan Kementerian Sosial (Kemensos). Lebih dari sekadar transaksi jual beli, lelang ini menjadi bukti nyata bahwa aset mewah bisa diubah menjadi manfaat konkret bagi masyarakat yang membutuhkan.
Mobil Rolls-Royce Ghost A/T 6.6 V12 tahun 2011 itu berhasil terjual dengan harga Rp 2,5 miliar. Proses lelang yang memakan waktu, dilakukan hingga tiga kali, akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Dana yang terkumpul akan dialokasikan sepenuhnya untuk perbaikan rumah-rumah tidak layak huni.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengungkapkan bahwa prioritas utama penggunaan dana lelang ini adalah untuk membangun rumah Nayla dan beberapa keluarga miskin ekstrem lainnya. Sebanyak 14 rumah di Makassar akan segera dibangun, memberikan harapan baru bagi keluarga-keluarga yang selama ini hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Rolls-Royce Ghost ini sebelumnya berstatus barang milik negara. Asalnya dari hadiah yang tidak tertebak atau tidak diambil pemenang undian berhadiah yang diselenggarakan secara resmi oleh Kemensos. Mobil mewah ini sempat menjadi grand prize dari program undian sebuah maskapai penerbangan beberapa tahun lalu.
Terlepas dari sejarahnya, yang terpenting adalah dampak positif yang akan dihasilkan dari penjualan mobil ini. Perlu diketahui, harga limit lelang mobil dengan status off the road ini adalah Rp 1,73 miliar. Lelang dimenangkan oleh Khoirul Umam Musoffah, seorang warga Sidoarjo, Jawa Timur, dengan penawaran Rp 2,53 miliar.
Rolls-Royce Ghost sendiri dikenal sebagai mobil dengan performa tinggi dan fitur mewah. Ditenagai mesin 6.600 cc V12, mobil ini mampu menghasilkan tenaga 562 dk dan torsi 780 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam dapat dicapai hanya dalam 5 detik. Interiornya dilengkapi jok kulit premium dengan lumbar support, suspensi udara adaptif, dan berbagai fitur canggih seperti sistem navigasi dan parking assist.
Namun, di balik kemewahan dan performanya, lelang Rolls-Royce ini mengingatkan kita bahwa aset apapun, bahkan yang paling mewah sekalipun, dapat dioptimalkan untuk memberikan manfaat bagi sesama. Kisah ini menjadi inspirasi bahwa kepedulian sosial bisa diwujudkan melalui berbagai cara, termasuk mengubah kemewahan menjadi rumah yang layak.