Jakarta – Iming-iming harga miring pada motor bekas tanpa BPKB (STNK Only) semakin sering terdengar di platform jual beli online. Tawaran ini seolah menjadi angin segar bagi masyarakat dengan budget terbatas yang mendambakan kendaraan roda dua. Namun, dibalik harga yang menggiurkan, tersimpan risiko yang perlu dipertimbangkan matang-matang.
Fenomena jual beli motor bekas STNK Only bukan barang baru. Kebutuhan mendesak, kesulitan ekonomi, atau sekadar mencari kendaraan operasional murah menjadi alasan utama. Tapi, apakah ini solusi cerdas atau justru menjerumuskan ke masalah yang lebih besar?
Harga Miring, Potensi Masalah Menggunung?
Bayangkan, motor matik populer yang seharusnya berharga belasan juta rupiah, bisa didapatkan hanya dengan separuh harga. Tentu, tawaran ini sangat menggoda. Namun, tanpa BPKB, pembeli hanya memiliki STNK sebagai bukti kepemilikan yang sah.
"Yang penting bisa dipakai buat kerja sehari-hari, buat antar anak sekolah," ujar seorang pembeli motor bekas STNK Only yang enggan disebutkan namanya.
Namun, perlu diingat, STNK saja tidak cukup untuk melakukan balik nama kepemilikan. Artinya, motor tersebut secara hukum masih tercatat atas nama pemilik sebelumnya. Hal ini bisa menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti saat perpanjangan STNK, membayar pajak, atau bahkan jika motor tersebut terlibat tindak kriminal.
Risiko Lebih Dalam: Penadah dan Kendaraan Bodong
Kekhawatiran lain yang menghantui adalah potensi terlibat dalam transaksi barang hasil kejahatan. Motor bekas STNK Only seringkali berasal dari tindak pencurian atau penggelapan. Membeli motor dengan riwayat seperti ini bisa berujung pada masalah hukum yang serius.
"Jangan sampai kita malah jadi penadah tanpa sadar. Lebih baik teliti sebelum membeli," kata seorang praktisi hukum yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, ada juga oknum penjual nakal yang memanfaatkan celah ini untuk menjual motor bodong atau motor dengan nomor rangka dan mesin yang tidak sesuai. Hal ini tentu sangat merugikan pembeli.
Alternatif Lebih Aman: Pertimbangkan Opsi Berikut
Meskipun harga motor bekas STNK Only sangat menggiurkan, ada baiknya mempertimbangkan opsi lain yang lebih aman.
- Prioritaskan kelengkapan surat: Selalu utamakan membeli motor bekas dengan BPKB dan STNK lengkap. Meskipun harganya sedikit lebih mahal, Anda akan terhindar dari masalah hukum di kemudian hari.
- Cek keaslian dokumen: Lakukan pengecekan keaslian BPKB dan STNK di Samsat terdekat. Hal ini untuk memastikan bahwa dokumen tersebut tidak palsu atau bermasalah.
- Beli dari sumber terpercaya: Belilah motor bekas dari dealer atau penjual yang memiliki reputasi baik dan memberikan garansi.
- Pertimbangkan kredit motor bekas: Jika budget terbatas, pertimbangkan untuk mengambil kredit motor bekas dari lembaga keuangan yang terpercaya.
Membeli motor bekas STNK Only memang bisa menjadi solusi sementara bagi sebagian orang. Namun, dengan risiko yang begitu besar, sebaiknya pertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan. Ingat, harga murah tidak sebanding dengan potensi masalah yang bisa menghantui di kemudian hari. Lebih baik sedikit lebih mahal, tapi aman dan nyaman.