Sistem suspensi mobil modern dirancang untuk memberikan kenyamanan optimal bagi penumpang. Salah satu komponen krusial dalam sistem suspensi, khususnya pada mobil dengan suspensi MacPherson di bagian depan, adalah strut bearing. Komponen kecil ini ternyata punya peran besar dalam kelancaran pengendalian kemudi.
Banyak pemilik mobil kurang menyadari keberadaan dan fungsi vital strut bearing. Padahal, komponen ini bekerja keras setiap kali Anda memutar setir. Secara sederhana, strut bearing memungkinkan bagian atas strut (komponen suspensi yang menahan beban kendaraan) berputar dengan mulus mengikuti arah kemudi. Bayangkan jika komponen ini tidak ada, gesekan antara suspensi dan bodi mobil akan sangat besar dan membuat setir terasa berat.
Lebih Dalam Mengenai Strut Bearing
Letak strut bearing berada di antara dudukan atas shock absorber dan pegas. Posisi ini membuatnya terjepit di tengah, menanggung beban vertikal mobil dari bodi ke suspensi, selain juga memfasilitasi gerakan rotasi. Karena posisinya yang strategis ini, kerusakan pada strut bearing dapat langsung dirasakan oleh pengemudi.
Gejala Kerusakan Strut Bearing yang Perlu Diwaspadai
Lalu, bagaimana cara mengetahui jika strut bearing mobil Anda bermasalah? Ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai:
-
Bunyi Ketukan Saat Berbelok: Bunyi "dung-dung" atau suara berdecit yang muncul saat roda kemudi dibelokkan secara perlahan adalah indikasi kuat strut bearing mengalami kerusakan. Bunyi ini berasal dari gesekan yang tidak lancar akibat bearing yang aus atau kering.
-
Getaran pada Setir: Selain bunyi, kerusakan strut bearing juga dapat dirasakan melalui getaran pada setir saat diputar. Getaran ini menandakan bahwa perputaran strut tidak lagi halus, kemungkinan karena bearing kering, pelor (bantalan) aus, atau dudukannya bermasalah.
-
Gerakan Roda Terpatah-Patah: Dalam kondisi normal, roda seharusnya berputar dengan halus saat setir diputar. Namun, jika strut bearing rusak, Anda mungkin akan merasakan roda berputar secara terpatah-patah. Jika Anda memegang pegas suspensi saat roda digerakkan, Anda akan merasakan getaran yang tidak normal.
Pencegahan dan Perawatan Strut Bearing
Meskipun terlihat sepele, strut bearing membutuhkan perawatan agar awet dan berfungsi optimal. Idealnya, pelumasan ulang strut bearing dilakukan secara berkala, terutama saat melakukan pemeriksaan suspensi dan shock absorber. Jika kerusakan sudah terlanjur parah, penggantian strut bearing sebaiknya dilakukan bersamaan dengan proses pembongkaran shock absorber.
Dengan memahami fungsi dan gejala kerusakan strut bearing, Anda dapat mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah kerusakan yang lebih parah pada sistem suspensi mobil Anda. Jangan abaikan bunyi atau getaran aneh saat berbelok, segera periksakan kendaraan Anda ke bengkel terpercaya untuk memastikan strut bearing dalam kondisi prima.