Shockbreaker, si peredam kejut yang sering terlupakan, ternyata punya peran vital dalam kenyamanan dan keselamatan berkendara. Ibarat jantung di sistem kaki-kaki mobil, shockbreaker bertugas menahan guncangan saat roda melibas jalanan berlubang atau bergelombang. Tanpa shockbreaker yang prima, siap-siap merasakan pengalaman berkendara yang tidak menyenangkan, bahkan berbahaya.

Sayangnya, banyak pemilik mobil abai terhadap kondisi shockbreaker. Gejala awalnya seringkali diabaikan, sampai akhirnya kerusakan semakin parah dan merembet ke komponen lain.

Menurut Iwan Setiawan, mekanik senior di sebuah bengkel spesialis suspensi di Jakarta Selatan, ada beberapa tanda yang bisa jadi indikasi shockbreaker mulai bermasalah.

"Yang paling sering dikeluhkan itu mobil jadi limbung saat menikung, terutama di kecepatan tinggi. Terus, pas ngerem mendadak, hidung mobil kayak mau nyium aspal," jelas Iwan saat ditemui di bengkelnya, Rabu (1/11/2024).

Selain itu, Iwan menambahkan, perhatikan juga kondisi ban. "Kalau ban ausnya nggak rata, misalnya cuma sebelah atau bagian tengahnya aja yang botak, itu bisa jadi gara-gara shockbreaker udah lemah."

Kerusakan shockbreaker bukan cuma soal kenyamanan. Lebih dari itu, performa pengereman bisa menurun drastis, jarak pengereman jadi lebih panjang, dan risiko kecelakaan pun meningkat.

"Shockbreaker yang udah nggak optimal bikin ban kehilangan traksi, terutama di jalan basah. Akibatnya, mobil jadi susah dikendalikan," lanjut Iwan.

Lalu, apa yang menyebabkan shockbreaker cepat rusak? Selain faktor usia dan kualitas komponen, gaya berkendara juga punya andil besar.

"Sering lewat jalan rusak dengan kecepatan tinggi itu pembunuh shockbreaker. Apalagi kalau sering bawa beban berlebih, itu bikin shockbreaker kerja keras dan umurnya jadi lebih pendek," ungkap Iwan.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan shockbreaker secara berkala. Minimal setiap 20.000 kilometer atau saat servis rutin.

"Jangan tunggu sampai parah baru diperbaiki. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kalau ada gejala aneh, langsung bawa ke bengkel buat dicek," pungkas Iwan.

Dengan merawat shockbreaker secara rutin, Anda tidak hanya menjaga kenyamanan berkendara, tapi juga keselamatan diri sendiri dan orang lain. Jangan anggap remeh!