Demam skutik premium di Indonesia memang tak pernah padam. Jauh sebelum Honda PCX 160 dirakit lokal, ada satu nama yang mencuri perhatian: Honda PCX 125 CBU Thailand. Didatangkan langsung dari Negeri Gajah Putih, skutik ini menjadi pionir segmen motor matik mewah di Tanah Air. Harganya yang mencapai Rp32 jutaan pada masanya, jauh melampaui harga motor bebek saat itu, menjadikannya barang eksklusif.

Meski kiprahnya singkat, sekitar dua tahun sebelum digantikan PCX 150, pesona PCX 125 bekas tetap membara di pasaran. Status CBU (Completely Built-Up) dan desainnya yang elegan menjadi daya tarik utama. Pantauan di berbagai platform jual beli daring menunjukkan harga PCX 125 bekas kini berkisar mulai dari Rp16 jutaan, tergantung kondisi.

Lantas, apa yang membuat skutik ini tetap diminati?

  • Desain yang Tak Lekang Waktu: Tampilan membulat khas PCX 125 terbukti timeless. Lampu depan dan belakang berukuran besar, visor lebar, dan setang berlapis krom memberikan sentuhan mewah yang masih relevan hingga kini.

  • Kenyamanan Berkendara: PCX 125 dirancang untuk kenyamanan maksimal, baik untuk perjalanan dekat maupun jauh. Footstep pembonceng yang lebar dan jok tebal menjamin kenyamanan saat berkendara sehari-hari atau touring ringan.

  • Fitur Lengkap di Zamannya: Meski belum keyless, PCX 125 sudah dilengkapi fitur-fitur canggih seperti alarm, sistem injeksi PGM-FI, lampu besar, bagasi luas, dan Combi Brake System (CBS). Bahkan, motor ini menjadi salah satu yang pertama menggunakan mesin eSP yang membuat starter lebih halus.

  • Performa Mesin yang Handal: Mesin 124,9 cc berpendingin cairan mampu menghasilkan tenaga 11,7 PS pada 8.500 rpm dan torsi 11,67 Nm pada 6.000 rpm. Performa ini cukup responsif untuk penggunaan dalam kota, didukung oleh per CVT panjang yang memberikan hentakan awal yang baik.

  • Perawatan Mudah dan Murah: Kekhawatiran soal mahalnya perawatan motor CBU tak lagi relevan. Penggantian oli mesin (SAE 10W-30) bisa dilakukan sendiri di rumah. Masalah "gredek" khas matik Honda bisa diatasi dengan servis rutin CVT atau penggantian komponen aftermarket.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Lampu Masih Halogen: Pencahayaan halogen kurang optimal dibandingkan skutik modern dengan lampu LED.
  • Tanpa Keyless: Fitur keyless yang kini umum belum tersedia pada PCX 125 versi awal.
  • Ruang Pijakan Kaki Terbatas: Ruang pijakan kaki kurang luas, kurang ideal untuk pengendara tinggi atau perjalanan jauh.
  • Kompartemen Depan Kecil: Tidak ada ruang penyimpanan besar atau colokan daya di bagian depan.
  • Rem Belakang Tromol: PCX 125 masih menggunakan rem tromol di belakang, berbeda dengan skutik modern yang umumnya sudah menggunakan cakram.

Kesimpulan

Harga Honda PCX 125 bekas yang kini mulai dari Rp16 jutaan menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang mencari skutik premium dengan harga terjangkau. Desain elegan, fitur mumpuni, dan status CBU memberikan nilai lebih dibandingkan skutik lokal sekelas.

Namun, pastikan untuk memeriksa kondisi unit secara menyeluruh sebelum membeli, mengingat usianya yang sudah lebih dari satu dekade. Jika mendapatkan unit dalam kondisi prima, Honda PCX 125 tetap bisa menjadi tunggangan bergaya dengan sensasi berkendara mewah yang sulit ditemukan pada skutik lain di rentang harga serupa. Jadi, tertarik meminangnya?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini