Jakarta – Di era mobil konvensional, memanaskan mesin sebelum berkendara adalah ritual yang dianggap sakral. Tujuannya, agar oli melumasi seluruh komponen mesin dan performa mobil optimal. Namun, bagaimana dengan mobil hybrid? Perlukah kebiasaan lama ini tetap dipertahankan?
Banyak pemilik mobil hybrid masih bertanya-tanya soal ini. Pasalnya, sistem kerja mobil hybrid berbeda jauh dengan mobil konvensional. Pada mobil hybrid, mesin bensin tidak selalu menyala. Ia bekerja secara otomatis, menyesuaikan kebutuhan daya dan level baterai.
"Sebenarnya, memanaskan mesin mobil hybrid itu tidak perlu," jelas seorang teknisi senior dari salah satu bengkel resmi di Yogyakarta. "Sistem pada mobil hybrid sudah dirancang sedemikian rupa sehingga mesin siap digunakan kapan saja."
Lantas, mengapa ritual memanaskan mesin masih dilakukan? Ini lebih disebabkan karena kebiasaan lama yang terbawa dari era mobil konvensional. Padahal, memaksakan mesin hybrid untuk "dipanaskan" justru tidak memberikan manfaat signifikan.
"Jika Anda bersikeras ingin ‘memanaskan’, Anda bisa saja membiarkan mobil dalam posisi ‘ready’ sampai level baterai di bawah 40 persen dan mesin bensin menyala," lanjut teknisi tersebut. "Namun, itu sama sekali tidak dianjurkan. Para insinyur sudah merancang mobil hybrid dengan perhitungan matang. Percayalah pada teknologi yang ada."
Singkatnya, kebiasaan memanaskan mesin adalah warisan masa lalu yang tak relevan untuk mobil hybrid. Sistem canggih pada mobil hybrid dirancang untuk efisiensi dan performa optimal tanpa ritual pemanasan yang memakan waktu dan bahan bakar. Jadi, lupakan kebiasaan lama dan nikmati pengalaman berkendara yang lebih modern dan efisien dengan mobil hybrid Anda. Fokuslah pada perawatan berkala sesuai rekomendasi pabrikan agar mobil tetap prima.