Busi, si kecil yang berperan vital dalam performa mesin mobil, seringkali terlupakan perawatannya. Padahal, komponen ini memiliki usia pakai dan wajib diganti secara berkala. Namun, masih banyak pemilik mobil yang melakukan kesalahan mendasar saat mengganti busi: hanya mengganti yang rusak saja. Benarkah demikian?

Kebiasaan mengganti busi secara parsial, hanya pada silinder yang bermasalah, adalah praktik yang sebaiknya dihindari. Analoginya seperti mengganti satu ban mobil yang kempes, sementara ban lainnya sudah aus. Hasilnya, performa berkendara tidak akan optimal dan bahkan bisa memicu masalah lain.

"Mengganti busi hanya yang mati saja itu sama saja mengundang masalah," tegas mekanik senior dari bengkel independen di Jakarta. "Idealnya, jika mobil memiliki empat silinder, ya ganti keempat businya sekaligus. Tujuannya agar pembakaran tetap prima dan tenaga mobil tetap terjaga."

Mengapa harus ganti semua? Alasannya sederhana. Busi yang lain, meski belum mati total, kemungkinan besar sudah mengalami penurunan performa akibat usia pakai. Perbedaan performa antara busi baru dan busi lama ini bisa menciptakan ketidakseimbangan pada sistem pembakaran.

Ketidakseimbangan ini bukan hanya membuat tenaga mesin loyo, tapi juga berdampak buruk pada komponen lain. Koil pengapian, misalnya, bisa bekerja lebih keras untuk mengkompensasi busi yang lemah. Akibatnya, koil berpotensi mengalami kerusakan lebih cepat.

Selain itu, konsumsi bahan bakar juga bisa menjadi lebih boros. Pembakaran yang tidak sempurna akibat busi yang tidak seragam membuat mesin bekerja lebih keras, sehingga membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Ujung-ujungnya, dompet Anda yang menjadi korban.

"Busi yang baru diganti pun bisa jadi cepat rusak kalau dipasangkan dengan busi lama," imbuh mekanik tersebut. "Percikan api yang tidak seimbang bisa membebani busi baru, sehingga usia pakainya jadi lebih pendek."

Jadi, lain kali saat Anda berniat mengganti busi mobil, ingatlah untuk menggantinya secara menyeluruh. Investasi kecil ini akan menjaga performa mesin tetap optimal, mencegah kerusakan komponen lain, dan menghemat pengeluaran bahan bakar dalam jangka panjang. Jangan biarkan busi menjadi sumber masalah di kemudian hari. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini