Gelombang elektrifikasi kendaraan di Indonesia semakin kencang. Insentif pemerintah, harga bahan bakar yang terus merangkak naik, dan kesadaran lingkungan mendorong masyarakat untuk beralih ke mobil listrik. Namun, insiden terbakarnya sebuah Wuling Air ev di Bandung baru-baru ini memunculkan pertanyaan: seberapa amankah mobil listrik?

Kejadian yang berlangsung Sabtu malam (5/7/2025) di Jalan Soekarno-Hatta tersebut, meski berhasil dipadamkan dengan cepat, tetap menimbulkan kekhawatiran. Kebakaran mobil listrik, berbeda dengan mobil konvensional, seringkali lebih sulit dipadamkan karena melibatkan baterai bertegangan tinggi.

"Kebakaran pada mobil listrik memang memerlukan penanganan khusus," ujar Rian Firmansyah, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung. "Api pada baterai lithium-ion bisa sangat sulit dipadamkan dengan air biasa. Petugas pemadam kebakaran memerlukan alat dan teknik khusus untuk mendinginkan baterai dan mencegahnya menyala kembali."

Lantas, apa yang menyebabkan mobil listrik bisa terbakar? Beberapa faktor bisa menjadi penyebabnya:

  • Kerusakan Baterai: Baterai yang rusak akibat benturan, korsleting internal, atau kualitas yang kurang baik berpotensi mengalami thermal runaway, yaitu reaksi berantai yang menghasilkan panas berlebih dan memicu kebakaran.
  • Sistem Pendingin Baterai Bermasalah: Baterai mobil listrik menghasilkan panas saat digunakan. Sistem pendingin yang tidak berfungsi optimal dapat menyebabkan baterai overheat dan terbakar.
  • Masalah pada Sistem Kelistrikan: Korsleting atau masalah pada komponen kelistrikan lain juga bisa memicu kebakaran.
  • Faktor Eksternal: Kecelakaan atau kebakaran dari sumber eksternal juga dapat merambat ke baterai dan menyebabkan kebakaran yang lebih besar.

Tips Aman Menggunakan Mobil Listrik

Meski potensi risiko kebakaran tetap ada, mobil listrik tetap aman digunakan asalkan pemilik kendaraan memperhatikan beberapa hal:

  • Perawatan Berkala: Lakukan perawatan berkala di bengkel resmi atau bengkel spesialis mobil listrik. Pastikan sistem baterai dan kelistrikan diperiksa secara menyeluruh.
  • Hindari Modifikasi Ekstrem: Modifikasi yang tidak sesuai standar dapat merusak sistem kelistrikan dan meningkatkan risiko kebakaran.
  • Perhatikan Indikator Peringatan: Jika muncul indikator peringatan pada dashboard terkait baterai atau sistem kelistrikan, segera periksakan ke bengkel.
  • Parkir di Tempat yang Aman: Hindari parkir di tempat yang terlalu panas atau terpapar sinar matahari langsung dalam waktu lama.
  • Gunakan Charger yang Sesuai: Gunakan charger yang direkomendasikan oleh pabrikan dan hindari penggunaan adaptor yang tidak standar.

"Penting bagi konsumen untuk memahami risiko dan cara pencegahannya," tambah Rian. "Produsen mobil listrik juga harus terus meningkatkan standar keamanan baterai dan sistem kelistrikan mereka. Edukasi kepada konsumen juga menjadi kunci untuk mengurangi risiko kebakaran."

Insiden kebakaran Wuling Air ev ini menjadi pengingat bahwa teknologi mobil listrik, meski menjanjikan, tetap memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Dengan perawatan yang baik dan kesadaran akan risiko, mobil listrik dapat menjadi pilihan transportasi yang aman dan ramah lingkungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini