Mobil manual masih menjadi pilihan banyak pengendara di Indonesia karena lebih murah dan lebih bertenaga. Namun, mengendarai mobil manual membutuhkan teknik yang tepat, terutama dalam mengoperasikan pedal rem dan kopling. Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan adalah, apakah harus menginjak rem atau kopling dahulu saat mengurangi kecepatan?

Menurut para ahli, cara yang benar adalah menginjak rem dulu baru kopling setelah mau berhenti. Cara ini akan membuat kecepatan mobil berangsur-angsur berkurang dengan mulus dan terukur. Selain itu, cara ini juga akan mengoptimalkan engine brake, yaitu pengereman yang dibantu oleh mesin, sehingga lebih irit bahan bakar dan tidak membebani sistem pengereman .

Sebaliknya, jika menginjak kopling dulu baru rem, maka mobil akan kehilangan engine brake dan akan bergantung pada sistem pengereman saja. Hal ini bisa membuat kampas rem cepat habis dan panas, bahkan bisa terbakar jika terlalu sering digunakan. Hal ini juga bisa berbahaya jika rem blong atau tidak berfungsi.

Salah satu contoh kasus rem terbakar adalah yang dialami oleh beberapa pemilik Yamaha Aerox 155. Motor matik ini masih menggunakan tromol untuk rem belakangnya. Ada beberapa kejadian rem belakang Aerox hangus terbakar sampai pelek gosong dan mengeluarkan asap. Penyebabnya adalah penggunaan kampas rem yang tidak sesuai standar bawaan dan setelan rem yang terlalu dekat .

Untuk mencegah hal ini, pemilik Aerox harus memperhatikan suku cadang yang digunakan dan cara berkendara yang benar. Jangan menggunakan kampas rem yang tidak asli atau yang bentuknya mirip dengan motor lain. Pastikan juga setelan rem sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Jangan juga menempelkan jari tangan kiri ke tuas rem karena bisa membuat gesekan kampas dengan tromol lebih cepat .

Sementara itu, bagi Anda yang ingin merasakan sensasi berkendara yang futuristik, Anda bisa mencoba Mitsubishi XForce. Mobil SUV segmen B ini hadir dengan tampilan sporty dan ragam fitur mewah yang menarik. Salah satu fiturnya adalah Advanced Monolithic Display & Meter yang terdiri dari Smartphone-link Display Audio (SDA) 12,3 inci dan Digital Driver Display 8 inci.

Fitur ini menawarkan visual berkualitas tinggi, yang dilengkapi fungsi dan konten yang menarik dengan Wireless Connectivity untuk Android Auto dan Apple Carplay. Selain itu, terdapat juga fitur Avionics, yang umumnya diaplikasi pada sistem informasi di pesawat. Fitur ini mampu membaca seberapa besar daya g-force yang dihasilkan ketika melakukan manuver atau berakselerasi. Termasuk juga saat pengereman, tekanan vacum mesin, bbm, torsi yang dikeluarkan mesin, dan lainnya. Ada juga Altitude yang bisa dijadikan acuan pengendara XForce untuk mengetahui informasi soal ketinggian daerah yang dilalui, lengkap bersama suhu udara di luar .

Dengan fitur-fitur ini, pengendara XForce bisa merasakan sensasi kokpit pesawat di kabin mobil. Tentu saja, ini bukan hanya sekadar gimik, tapi juga punya fungsi yang sangat membantu pengendara. Apalagi, XForce juga dilengkapi dengan empat mode berkendara, yaitu Normal, Wet, Gravel, dan Mud, yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini