Bahu jalan tol merupakan lajur khusus yang disiapkan untuk keperluan tertentu, seperti mobil yang sedang dalam kondisi darurat, atau petugas yang menjalankan tugas. Masyarakat tidak diperkenankan menggunakan bahu jalan tol selayaknya jalan utama, apalagi untuk mendahului mobil-mobil yang ada di depan. Sebab, ada banyak contoh mobil yang mengalami insiden saat menggunakan bahu jalan tol.

Pada Minggu, 25 Februari 2024, sebuah kecelakaan terjadi di Tol Tangerang arah Jakarta KM 10, yang melibatkan tiga mobil, yaitu Honda Mobilio, Toyota Harrier, dan Toyota Vios. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat Mobilio dan Harrier yang kebut-kebutan di bahu jalan tol. Tak disangka, ada Vios yang sedang dalam keadaan darurat di lajur tersebut. Pengemudi Mobilio dengan sigap langsung bermanuver ke kanan untuk menghindari Vios. Namun, pengendara Harrier tidak sempat kembali ke lajur utama, dan harus menabrak Vios. Akibatnya, mobil Harrier terguling ke sisi kanan dan menyebabkan kemacetan panjang.

Insiden ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa bahu jalan tol bukan tempat untuk menyalip. Selain melanggar aturan lalu lintas, menyalip di bahu jalan tol juga sangat berbahaya, baik bagi pengendara sendiri maupun orang lain. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa bahu jalan tol bukan tempat untuk menyalip:

  • Bahu jalan tol tidak dirancang untuk kecepatan tinggi. Bahu jalan tol biasanya lebih sempit, lebih bergelombang, dan lebih licin daripada jalan utama. Selain itu, bahu jalan tol juga sering dipenuhi oleh benda-benda asing, seperti pecahan ban, batu, atau sampah. Hal ini dapat menyebabkan mobil mudah kehilangan kendali, terutama saat menyalip dengan kecepatan tinggi.
  • Bahu jalan tol tidak memiliki rambu atau marka jalan yang jelas. Bahu jalan tol tidak dilengkapi dengan rambu atau marka jalan yang menunjukkan batas lajur, arah, atau jarak. Hal ini dapat menyulitkan pengendara untuk mengetahui kondisi jalan di depan, apakah ada mobil lain yang sedang berhenti, berjalan lambat, atau berbelok. Hal ini dapat meningkatkan risiko tabrakan atau kecelakaan.
  • Bahu jalan tol dapat mengganggu petugas atau mobil darurat. Bahu jalan tol seharusnya digunakan oleh petugas atau mobil darurat, seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau polisi, yang sedang menjalankan tugas. Jika bahu jalan tol dipakai untuk menyalip, maka dapat menghalangi atau menghambat petugas atau mobil darurat tersebut. Hal ini dapat berakibat fatal, terutama jika ada korban yang membutuhkan pertolongan segera.

Oleh karena itu, kita harus menghormati dan mematuhi aturan lalu lintas, termasuk tidak menyalip di bahu jalan tol. Jika kita ingin menyalip mobil di depan, kita harus menggunakan lajur yang sesuai, dan memastikan bahwa jalan di depan aman dan kosong. Jika kita melihat mobil yang sedang berhenti di bahu jalan tol, kita harus memberikan ruang yang cukup, dan tidak mengganggu atau mengejek mereka. Kita harus mengedepankan keselamatan dan kenyamanan bersama, agar perjalanan kita menjadi lancar dan menyenangkan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini