Minggu, 03 Mar 2024 – Sebuah video yang memperlihatkan mobil sport berhenti di tengah jalan karena ban depannya bengkok menjadi viral di media sosial. Mobil tersebut tampak seperti hypercar Bugatti, salah satu mobil termahal dan tercepat di dunia. Namun, apakah mobil itu benar-benar Bugatti asli atau hanya replika?

Video yang beredar di media sosial menunjukkan mobil berwarna merah-hitam dengan logo Bugatti di bagian depan dan belakang. Mobil itu terlihat berhenti di kawasan Kantor Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat. Ban depan kanan mobil itu tampak bengkok dan tidak bisa berfungsi dengan baik.

Banyak warganet yang penasaran dengan mobil tersebut. Ada yang mengira bahwa mobil itu adalah Bugatti asli yang harganya bisa mencapai miliaran rupiah. Ada juga yang meragukan keaslian mobil tersebut dan menduga bahwa mobil itu adalah replika yang dibuat dari mobil lain.

Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Multazam Lisendra, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan bahwa mobil itu tidak mengalami kecelakaan, tetapi mengalami kendala teknis. "Bannya patah. Kendala teknis," kata Kompol Multazam dikutip dari detikNews.

Dia juga mengatakan bahwa mobil itu perlu diperbaiki di bengkel dan anggota polisi sudah membantu pengemudi untuk membawa mobil itu ke bengkel. Namun, dia tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang identitas pengemudi atau asal-usul mobil tersebut.

Untuk mengetahui apakah mobil itu asli atau replika, detikOto menghubungi Presiden Direktur importir mobil mewah Prestige Image Motorcars, Rudy Salim, yang pernah membawa Bugatti Veyron ke Indonesia beberapa tahun lalu. Rudy Salim mengatakan bahwa mobil yang viral di Depok itu adalah replika Bugatti, bukan asli.

"Paling mudah dari kaki-kaki kelihatan, rem dan disc brake salah. Desain proporsi pillar A enggak sesuai, garis utama ‘C shape’ juga berantakan. C shape area pintu untuk Chiron sangat khas," jelas Rudy Salim kepada detikOto.

Rudy Salim juga menunjukkan perbedaan antara cakram rem pada mobil replika dan mobil asli. Dia mengatakan bahwa Bugatti asli memiliki cakram rem dengan diameter 42 cm di depan dan 40 cm di belakang, sedangkan mobil replika memiliki cakram rem yang jauh lebih kecil.

"Dari rem dan disc brake aja udah ngawur jauh. Pas buka velg kelihatan disc brake dan spacer. Harusnya besar sekali disc brake-nya," sambung Rudy Salim.

Rudy Salim menduga bahwa mobil replika itu bermasalah pada spacer bannya. Dia mengatakan bahwa spacer ban mobil itu patah karena tidak sesuai dengan beban atau kecepatan mobil. "Spacer itu buat nambah lebar velg. Kalau spacer patah, ban bisa bengkok. Spacer itu harus kuat, apalagi kalau mobilnya berat atau kencang," kata Rudy Salim.

Rudy Salim juga mengingatkan bahwa memiliki atau membuat mobil replika tidak dilarang oleh hukum, asalkan tidak mengklaim sebagai mobil asli atau melanggar hak cipta. Namun, dia menyarankan agar pengguna mobil replika berhati-hati dalam berkendara dan memastikan bahwa mobilnya aman dan sesuai dengan standar.

"Kalau mau punya mobil replika, silakan saja. Tapi harus hati-hati, jangan sampai membahayakan diri sendiri atau orang lain. Pastikan mobilnya aman, sesuai dengan spesifikasi, dan tidak melanggar aturan," tutur Rudy Salim.

Sementara itu, Bugatti asli merupakan salah satu mobil termahal dan tercepat di dunia. Salah satu model Bugatti, yaitu Chiron, dibanderol seharga Rp 90 miliar di Indonesia. Mobil ini mampu melaju hingga 420 km/jam dan memiliki mesin dengan tenaga 1.500 hp.

Biaya perawatan mobil Bugatti juga sangat mahal. Menurut seorang penggemar mobil asal Malaysia, Muhammad Al Qawi Zamani, yang pernah mengunjungi Bugatti Singapura, servis ganti oli dan filter oli Bugatti Chiron Pur Sport bisa mencapai Rp 346 juta. Sedangkan ganti ban bisa menghabiskan biaya hingga Rp 581 juta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini