Suzuki merupakan salah satu pabrikan otomotif yang sudah mulai menggarap teknologi elektrifikasi di Indonesia. Namun, berbeda dengan pabrikan lain yang menggunakan teknologi full hybrid atau bahkan mobil listrik berbasis baterai, Suzuki justru memilih teknologi hybrid ringan atau mild hybrid. Teknologi ini disebut juga dengan nama SHVS (Smart Hybrid Vehicle by Suzuki).

SHVS merupakan sistem yang memadukan baterai lithium-ion dengan Integrated Starter Generator (ISG) pada mesin K15B. Sistem ini memiliki tiga fungsi utama, yaitu acceleration assist, regenerative braking, dan engine auto start-stop. Ketiga fungsi ini berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

Di Indonesia, teknologi SHVS sudah tersemat di tiga model Suzuki, yaitu Ertiga, XL7, dan Grand Vitara. Ketiga model ini memiliki mesin yang sama, yaitu 1.500 cc dengan tenaga 104,7 PS dan torsi 138 Nm. Namun, dengan adanya SHVS, mesin ini mendapatkan bantuan torsi tambahan sebesar 3 Nm saat akselerasi awal. Hal ini membuat mobil lebih responsif dan ringan saat melaju.

Selain itu, SHVS juga memiliki fitur regenerative braking yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik saat pengereman. Energi listrik ini kemudian disimpan di baterai lithium-ion untuk digunakan kembali oleh ISG. Fitur ini membantu menghemat bahan bakar karena mesin tidak perlu bekerja keras saat pengereman.

Fitur lain yang dimiliki SHVS adalah engine auto start-stop yang membuat mesin mati secara otomatis saat mobil berhenti di lampu merah atau macet. Mesin akan menyala kembali saat pedal gas ditekan. Fitur ini juga mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang karena mesin tidak perlu menyala terus-menerus saat mobil diam.

Lalu, apa alasan Suzuki memilih teknologi hybrid ringan dibandingkan teknologi lain? Menurut Joshi Prasetya, Dept. Head Strategic Planning PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Suzuki memiliki komitmen untuk menghadirkan kendaraan yang efisien dengan harga terjangkau serta biaya perawatan yang rendah.

"Bagi Suzuki, elektrifikasi itu adalah teknologi yang penting dan berarti. Akan tetapi sebelumnya, Suzuki selalu berpikir bagaimana dengan yang ada sekarang apakah masih bisa di-improve atau tidak. Contohnya sasisnya diubah konstruksinya (menjadi) Heartect. Itu bisa mengurangi sampai 15 persen berat kendaraan, tetapi tetap safety dan rigid. Kemudian juga K15B ini adalah improvement dari model engine sebelumnya di mana pengurangan friksi mesin dikurangi jauh sehingga lebih efisien, lebih ringan. Itu semua kalau dikumpulin itu masih bisa improve fuel economy," ujar Joshi.

"Kenapa pakainya Suzuki (mild) hybrid padahal di luar ada full hybrid dan sebagainya? Karena memang Suzuki melihat bahwa harga baterai itu masih belum ekonomis di dunia. Semakin besar baterai, itu semakin mahal. Mengambil persentase harga kendaraan lebih besar dibanding dengan yang konvensional. Dan maintenance juga lumayan pada saat pergantian nanti. Belum disposal-nya (limbah baterai). Suzuki juga ada komitmen terhadap lingkungan. Jadi supaya masuk ke segmen tadi yang affordable car itu, ya memang teknologi Suzuki (mild) hybrid yang kita butuhkan," sambungnya.

Dengan teknologi SHVS, Suzuki mengklaim bahwa konsumsi bahan bakar ketiga modelnya menjadi lebih irit dibandingkan model tanpa SHVS. Berdasarkan data yang dirilis oleh Suzuki, Ertiga Hybrid mampu mencapai 22,5 km/liter, XL7 Hybrid 20,8 km/liter, dan Grand Vitara Hybrid 18,5 km/liter . Angka-angka ini tentu saja menarik bagi konsumen yang mencari mobil hemat bahan bakar.

Selain itu, harga ketiga model Suzuki dengan SHVS juga tidak terlalu jauh berbeda dengan model tanpa SHVS. Ertiga Hybrid dibanderol mulai dari Rp 229,5 juta, XL7 Hybrid mulai dari Rp 267,5 juta, dan Grand Vitara Hybrid mulai dari Rp 399,5 juta . Harga ini masih terjangkau jika dibandingkan dengan mobil full hybrid atau mobil listrik yang biasanya dijual dengan harga lebih dari Rp 500 juta.

Suzuki Hybrid Ringan menjadi pilihan yang masuk akal bagi konsumen yang mencari mobil efisien dengan harga terjangkau. Teknologi ini juga menunjukkan komitmen Suzuki dalam menghadirkan kendaraan yang ramah lingkungan. Ke depannya, Suzuki berencana untuk mengembangkan teknologi hybrid di model-model selanjutnya agar tetap bisa bersaing di industri otomotif Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini