Palembang, Copilot – Sebuah kecelakaan tunggal yang melibatkan mobil Toyota Avanza terjadi di Jenderal Ahmad Yani, tepatnya depan Toko Roti Holland Bakery, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang, pada Jumat (8/3/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang AKBP Emil Eka Putra, mobil Avanza yang berisi enam orang itu datang dari arah Simpang Flyover Jakabaring menuju Simpang Naga Swidak. Namun, sampai di lokasi kejadian, mobil hilang kendali dan menabrak trotoar sisi jalan. Mobil tersebut kemudian meluncur dan menghantam tiang listrik, sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak pohon .

Akibat dari kecelakaan fatal tersebut, dua orang penumpang mobil tewas di tempat, yaitu sopir dan penumpang di sebelah kiri depan. Keempat penumpang lainnya mengalami luka-luka yang cukup parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang untuk mendapatkan perawatan medis .

"Dugaan kecelakaan tunggal ini karena pengemudi mengantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya," kata Emil, dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, salah satu keluarga korban yang tewas, yaitu ibu dari sopir, mengaku sempat melarang anaknya untuk pergi dengan mobil tersebut. Ia mengatakan, anaknya baru saja pulang dari Jakarta dan belum istirahat cukup. Ia khawatir anaknya mengantuk saat mengemudi.

"Saya sudah bilang jangan pergi dulu, istirahat dulu. Tapi dia bilang mau antar teman-temannya ke rumah masing-masing. Saya tidak tahu kalau dia bawa mobil Avanza itu. Kalau saya tahu, saya pasti tidak kasih," ujar ibu korban, yang enggan menyebutkan namanya, kepada GridOto.com.

Kecelakaan tunggal yang melibatkan mobil Avanza ini menjadi perhatian publik, karena menunjukkan bahaya dari mengemudi dalam kondisi mengantuk. Menurut Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana, mengantuk saat mengemudi bisa membuat pengemudi di posisi setengah sadar dan memicu terjadinya kecelakaan.

"Mengantuk saat mengemudi, artinya mata tidak bisa membaca lalu lintas dengan benar dan otak sudah tidak dapat merespon situasi lingkungan," kata Sony kepada Kompas.com.

Sony menyarankan, agar pengemudi yang merasa mengantuk segera berhenti di tempat yang aman dan istirahat sejenak. Jika perlu, ganti sopir dengan orang lain yang lebih segar. Selain itu, pengemudi juga harus menjaga kesehatan tubuh dan pola tidur yang teratur, agar tidak mudah mengantuk saat berkendara.

"Jangan nekat mengemudi kalau merasa mengantuk, apalagi dengan kecepatan tinggi. Ini sangat berbahaya, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain," ujar Sony.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini