Oli CVT atau continuously variable transmission fluid adalah salah satu komponen penting yang berfungsi untuk memindahkan daya dari mesin ke roda penggerak mobil. Oli CVT juga berperan dalam menjaga kinerja dan keawetan transmisi CVT yang merupakan jenis transmisi matik yang banyak digunakan pada mobil-mobil modern, termasuk merek Nissan.

Namun, oli CVT tidak bisa bertahan selamanya. Seiring dengan pemakaian, kualitas oli CVT akan menurun dan membutuhkan penggantian. Lalu, kapan sebaiknya kita mengganti oli CVT pada mobil Nissan? Apa saja faktor yang mempengaruhi interval penggantian oli CVT?

Interval Penggantian Oli CVT Menurut Buku Pedoman Servis

Menurut buku pedoman servis yang dikeluarkan oleh Nissan, interval penggantian oli CVT pada mobil Nissan sebelumnya adalah tiap angka poin deterioration menyentuh angka 210.000 poin atau sekitar 100.000 km. Poin deterioration adalah data yang menyampaikan seberapa banyak penurunan kualitas oli CVT pada mobil. Data ini bisa terbaca dengan menggunakan scan tools yang tersedia di bengkel resmi Nissan.

Namun, interval penggantian oli CVT tersebut mengalami penyesuaian untuk pasar Indonesia. Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan bahwa interval penggantian oli CVT sekitar 60.000 km atau berdasarkan pemeriksaan poin menggunakan alat diagnostik. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan di Indonesia yang berbeda dengan pasar global, seperti iklim, cuaca, dan kondisi jalan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interval Penggantian Oli CVT

Selain mengikuti acuan buku pedoman servis, kita juga perlu memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi interval penggantian oli CVT. Beberapa faktor tersebut antara lain:

  • Kondisi pengemudian. Jika mobil sering digunakan dalam kondisi pengemudian yang berat, seperti putaran mesin tinggi secara konstan dalam waktu lebih dari 2 jam, mengangkat beban berat, atau sering terjebak macet, maka kualitas oli CVT akan lebih cepat menurun. Oleh karena itu, interval penggantian oli CVT perlu dimajukan, misalnya tiap 40.000 km atau maksimal 80.000 km.
  • Spesifikasi oli. Setiap merek dan tipe mobil memiliki spesifikasi oli CVT yang berbeda-beda. Kita harus menggunakan oli CVT yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh produsen mobil. Jika kita menggunakan oli CVT yang tidak sesuai, maka bisa menyebabkan kerusakan pada transmisi CVT. Misalnya, untuk mobil Nissan, spesifikasi oli CVT yang direkomendasikan adalah NS1/NS2.
  • Metode penggantian oli. Ada dua metode penggantian oli CVT yang umum dilakukan, yaitu metode drain and fill dan metode flushing. Metode drain and fill adalah metode yang paling sederhana, yaitu dengan membuka baut drain plug dan membiarkan oli CVT keluar dari transmisi. Namun, metode ini tidak bisa mengeluarkan seluruh oli CVT yang ada di dalam transmisi. Metode flushing adalah metode yang lebih canggih, yaitu dengan menggunakan alat khusus yang bisa mengalirkan oli CVT baru ke dalam transmisi sambil mengeluarkan oli CVT lama. Metode ini bisa mengganti seluruh oli CVT yang ada di dalam transmisi. Namun, metode ini juga lebih mahal dan membutuhkan oli CVT yang lebih banyak. Biasanya, metode flushing membutuhkan oli CVT sekitar 8 liter.

Kesimpulan

Interval penggantian oli CVT pada mobil Nissan adalah sekitar 60.000 km atau berdasarkan pemeriksaan poin menggunakan alat diagnostik. Namun, interval penggantian oli CVT juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kondisi pengemudian, spesifikasi oli, dan metode penggantian oli. Oleh karena itu, kita harus melakukan perawatan oli CVT secara rutin dan sesuai dengan anjuran produsen mobil. Dengan begitu, kita bisa menjaga kinerja dan keawetan transmisi CVT pada mobil Nissan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini