Mobil listrik merupakan salah satu teknologi yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Namun, kendala yang dihadapi oleh pengguna mobil listrik adalah ketersediaan dan kemudahan pengisian daya baterai. Untuk mengatasi masalah ini, Amerika Serikat (AS) sedang mengembangkan sebuah proyek inovatif, yaitu jalan raya yang bisa mengisi daya baterai mobil listrik secara nirkabel.

Proyek ini dilakukan oleh perusahaan asal Israel, ElectReon, yang bekerja sama dengan Departemen Transportasi Michigan dan Ford Motor Company. ElectReon merupakan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam mengembangkan infrastruktur pengisian daya nirkabel untuk kendaraan listrik. Cara kerjanya adalah dengan memasang kumparan elektromagnetik di bawah permukaan jalan yang terhubung dengan jaringan listrik kota. Kumparan ini akan menghasilkan medan elektromagnetik yang dapat mentransfer energi ke penerima yang dipasang di bawah baterai kendaraan. Dengan demikian, kendaraan listrik dapat mengisi daya baterainya tanpa harus berhenti di stasiun pengisian atau menggunakan kabel.

Proyek ini merupakan yang pertama di AS dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin meningkatkan penggunaan mobil listrik. Selain itu, proyek ini juga sejalan dengan visi Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer, yang ingin mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Menurut Whitmer, jalan raya nirkabel ini akan membantu Michigan tetap berada di garis depan teknologi otomotif dan keberlanjutan.

Proyek ini saat ini sedang dalam tahap uji coba di ruas jalan 14th Street di Detroit, Michigan, sepanjang 400 meter. Jika berhasil, proyek ini akan diperluas ke ruas jalan lainnya di kota tersebut. Namun, proyek ini tidak murah. Menurut Stefan Tongur, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis ElectReon, biaya yang dibutuhkan untuk memasang perangkat nirkabel ini sekitar 1,2 juta USD per mil (sekitar 18,6 miliar rupiah per 1,6 km) dan 1.000 USD (sekitar 15,5 juta rupiah) per penerima untuk dipasang di mobil atau bus. Tongur berharap biaya ini akan turun seiring dengan perkembangan teknologi dan permintaan pasar.

Meskipun mahal, proyek ini menawarkan banyak manfaat, seperti menghemat waktu dan biaya pengisian daya, mengurangi kebutuhan akan baterai yang besar dan berat, serta meningkatkan efisiensi dan kenyamanan berkendara. Proyek ini juga dapat mendukung pengembangan kendaraan otonom, yang membutuhkan daya yang stabil dan terus-menerus. Dengan adanya jalan raya nirkabel ini, mobil listrik diharapkan dapat menjadi pilihan transportasi yang lebih ramah lingkungan dan praktis di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini