Setelah masa pandemi yang penuh dengan pembatasan dan keheningan, kini jalanan kembali diramaikan dengan suara klakson yang unik dan meriah: klakson telolet. Fenomena ini, yang sempat redup, kini kembali menjadi tren di kalangan bus pariwisata di Indonesia.

Klakson telolet, yang dikenal dengan nada-nadanya yang melodi dan dapat membentuk lagu, telah menjadi simbol euforia dan kegembiraan bagi banyak orang. Diawali sebagai hiburan sederhana, klakson ini telah berkembang menjadi bagian dari identitas bus pariwisata di negeri ini.

Namun, di balik keceriaan yang ditawarkan, terdapat pula sisi lain dari penggunaan klakson telolet ini. Beberapa kejadian tidak mengenakkan telah terjadi, seperti insiden dimana seorang bocah berusia lima tahun tewas di Banten setelah berusaha mengejar sebuah bus demi permintaan membunyikan klakson telolet. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan tanggung jawab dalam menggunakan klakson yang menarik perhatian ini.

Penggunaan klakson telolet memang telah dinormalisasi di kalangan bus pariwisata, namun perlu ada kesadaran dari semua pihak untuk memastikan bahwa tren ini tidak membahayakan keselamatan publik. Pemerintah dan lembaga pengawas diharapkan dapat memberikan pengawasan yang lebih ketat serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.

Kita semua tentu ingin menikmati suara telolet yang meriah ini, namun jangan sampai kegembiraan tersebut berujung pada tragedi. Mari kita bersama-sama menjaga agar tren klakson telolet tetap menjadi sumber suka cita tanpa mengorbankan keselamatan siapapun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini