Ketika berbicara tentang kendaraan listrik, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah tentang biaya pengisian dayanya. Di Indonesia, SPBU Shell telah menjadi salah satu penyedia fasilitas pengisian baterai kendaraan listrik. Dengan layanan Shell Recharge, mereka menawarkan kemudahan ngecas di beberapa lokasi seperti Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Bogor, dan lainnya.

Baru-baru ini, saya melakukan penelitian untuk membandingkan biaya ngecas mobil listrik di SPBU Shell dengan SPKLU PLN. Berdasarkan informasi terbaru, tarif ngecas di SPKLU Shell adalah Rp 2.166 per kWh. Jika menggunakan fast charging CCS dan Chademo, ada tambahan biaya layanan sebesar Rp 25 ribu per transaksi.

Sebagai contoh, untuk mengisi daya Hyundai Ioniq 6 dari 30% ke 91%, diperlukan daya sekitar 53 kWh yang berarti biaya totalnya menjadi sekitar Rp 139.798. Ini termasuk biaya pengecasan dan service fee.

Sementara itu, tarif ngecas di SPKLU PLN adalah Rp 2.466,78 per kWh, belum termasuk pajak penerangan jalan (PPJ) dan biaya admin dompet digital. Jadi, jika kita melakukan simulasi yang sama dengan SPKLU PLN, total biayanya akan sekitar Rp 135.246,34.

Dari perbandingan ini, bisa kita simpulkan bahwa ngecas di SPKLU PLN mungkin sedikit lebih murah dibandingkan dengan di Shell, meskipun ada tambahan pajak dan biaya admin dompet digital.

Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk beralih ke kendaraan listrik atau sudah memiliki satu, informasi ini tentunya sangat berguna untuk mempertimbangkan opsi pengisian daya yang paling ekonomis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini