Jakarta – Tragedi mengerikan terjadi di KM 370 ruas Tol Semarang-Batang ketika sebuah bus Rosalia Indah mengalami kecelakaan tunggal yang berujung maut. Insiden ini menimbulkan pertanyaan besar: ke mana perginya sopir cadangan yang seharusnya ada?

Pada hari Minggu, 14 April 2024, detikOto melaporkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat sopir utama yang mengantuk. Namun, sebelumnya manajemen perusahaan otobus Rosalia Indah telah membantah dugaan tersebut. Mereka menegaskan bahwa perusahaan memiliki kebijakan dua sopir untuk bus antar provinsi, dengan klaim tidak ada sopir yang mengemudi lebih dari 8 jam.

Namun, temuan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap fakta lain. Ternyata, sopir cadangan yang seharusnya mendampingi perjalanan tersebut tidak ada di tempat saat kecelakaan terjadi. Menurut Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, bus tersebut memang membawa sopir cadangan saat berangkat dari Jakarta. Akan tetapi, karena bus mengalami kerusakan dan harus diganti di rest area, sopir cadangan tersebut ditugaskan untuk mengawal bus yang rusak dan tidak ikut dalam bus pengganti.

Akibatnya, sopir utama harus melanjutkan perjalanan sendirian dalam kondisi lelah dan diduga mengantuk. Tragisnya, hal ini berujung pada kecelakaan yang merenggut nyawa 7 orang dan melukai 15 lainnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno telah mengeluarkan surat edaran yang meminta agar pengemudi angkutan umum dapat beristirahat minimal 30 menit setelah mengemudi selama 4 jam berturut-turut. Namun, apakah surat edaran ini sudah cukup untuk mencegah tragedi serupa di masa depan?

Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dalam berkendara dan peran vital yang harus dijalankan oleh setiap individu dalam sistem transportasi kita.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini