Meski masuk dalam kategori kendaraan elektrifikasi, mobil dengan teknologi hybrid masih menggunakan mesin konvensional. Artinya, urusan komponen masih sama, termasuk masalah busi. Hal ini karena proses kerja dari mesin bensin konvensional masih memerlukan percikan api dari busi untuk proses pembakaran udara dan bahan bakar.

Namun demikian, banyak yang mempertanyakan jenis busi yang digunakan pada mobil hybrid. Apakah berbeda dengan yang digunakan pada mobil biasa atau sama saja? Mari kita cari tahu lebih lanjut.

Menjawab pertanyaan tersebut, Diko Oktaviano, Technical Support PT Nittera Mobility Indonesia produsen busi NGK, menjelaskan bahwa busi yang digunakan pada mobil hibrida masih sama dengan mobil konvensional. Bentuknya tidak berbeda dengan busi yang digunakan pada mobil pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah jenis busi atau material dari busi yang digunakan.

Pada umumnya, kebanyakan mobil hybrid yang ada di Indonesia telah mengaplikasi busi laser iridium, bukan nikel atau iridium biasa. Dengan demikian, secara usia masa pakainya juga jauh lebih panjang dibandingkan jenis busi biasa. Selain itu, urusan pembakaran juga lebih sempurna.

Efeknya adalah performa mesin lebih optimal karena pembakaran yang terjadi lebih sempurna. Selain itu, konsumsi bahan bakar dan gas buang yang dihasilkan juga lebih rendah.

Meski demikian, perlu diingat bahwa jenis busi pada mobil hybrid masih khusus. Pemilik mobil hybrid tidak bisa sembarang mengganti dengan jenis busi lainnya. Jadi, jika Anda memiliki mobil hybrid, pastikan untuk selalu memperhatikan jenis busi yang direkomendasikan oleh produsen agar performa dan efisiensi tetap terjaga[1] [4].

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini