Akhir-akhir ini, kecelakaan lalu lintas seringkali mengakibatkan beberapa mobil terbakar. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah mobil bensin atau diesel lebih rawan terbakar saat terjadi tabrakan hebat?

Menurut Pranoto, seorang Service Advisor di bengkel Auto2000, Pramuka, Jakarta Timur, mobil bensin memiliki potensi lebih tinggi untuk terbakar saat terjadi tabrakan. Mengapa demikian? Sifat bahan bakar bensin membuatnya lebih mudah dan cepat terbakar saat tersulut sumber api, dibandingkan dengan mobil diesel yang berbahan bakar solar. Ketika ada sumber api sebagai pemicu dan terkena bensin, api akan dengan cepat menyambar ke bagian lainnya, terutama yang terkena percikan bensin tersebut.

Di sisi lain, mobil diesel memiliki risiko kebakaran yang lebih rendah saat terjadi tabrakan. Bahan bakar diesel memerlukan tekanan dan panas tinggi agar bisa terbakar. Oleh karena itu, mobil diesel jarang sekali mengalami kebakaran setelah tabrakan hebat.

Jadi, kesimpulannya adalah bahwa mobil bensin lebih rawan terbakar saat terjadi tabrakan, sedangkan mobil diesel memiliki risiko yang lebih rendah. Semoga informasi ini membantu Anda memahami lebih baik mengenai perbedaan antara kedua jenis bahan bakar ini dalam situasi kecelakaan lalu lintas. Tetap berhati-hati di jalan raya! 🚗🔥.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini