Kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih menjadi masalah yang serius dan memprihatinkan. Setiap tahunnya, ribuan nyawa melayang akibat kecelakaan yang terjadi di jalan-jalan. Data dari Polri dan Jasa Raharja menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terjadi sekitar 152.000 kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang mengakibatkan 27.000 korban meninggal dunia .

Namun, yang lebih mencolok adalah fakta bahwa korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia didominasi oleh kaum pria. Menurut Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, 75 persen dari korban kecelakaan, baik yang meninggal dunia, luka berat, cacat permanen, maupun luka ringan, adalah dari kaum pria. Selain itu, 80 persen dari korban kecelakaan berusia produktif antara 15-59 tahun.

Hal ini tentu saja menimbulkan dampak yang besar, tidak hanya bagi korban dan keluarganya, tetapi juga bagi perekonomian dan pembangunan bangsa. Sebagian besar korban kecelakaan merupakan tulang punggung keluarga yang harus menafkahi istri dan anak-anaknya. Ketika mereka meninggal dunia atau cacat, maka akan ada janda yang kehilangan suami, anak yatim yang kehilangan ayah, dan dapur yang tidak ngebul.

Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A Purwantono mengatakan, dari total korban kecelakaan yang mendapatkan santunan Jasa Raharja pada tahun 2023, 50 persen di antaranya berasal dari masyarakat miskin. Ini berarti, kecelakaan lalu lintas juga memperparah kemiskinan dan ketimpangan sosial di Indonesia.

Salah satu faktor penyebab tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia adalah kurangnya kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas. Kakorlantas Polri menyebutkan, sebagian besar kecelakaan terjadi karena kelalaian pengendara, seperti melanggar rambu-rambu, melawan arus, melebihi batas kecepatan, mengemudi dalam keadaan mabuk, dan tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman.

Kendaraan yang terlibat kecelakaan juga didominasi oleh sepeda motor, dengan persentase sebesar 77,05 persen. Ini menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor merupakan kelompok yang paling rentan mengalami kecelakaan lalu lintas. Hal ini juga berkaitan dengan jumlah sepeda motor yang terus meningkat di Indonesia, mencapai lebih dari 100 juta unit pada tahun 2023.

Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, diperlukan upaya dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, Polri, Jasa Raharja, produsen kendaraan, media, dan masyarakat. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggelar Operasi Keselamatan 2024, yang bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, dan menurunkan angka fatalitas kecelakaan serta pelanggaran lalu lintas.

Selain itu, juga dilakukan pencanangan Aksi Keselamatan Jalan, yang merupakan bagian dari usulan untuk ditetapkannya tanggal 2 Maret sebagai Hari Keselamatan Nasional, bertepatan dengan peringatan Resolusi PBB Nomor 64/255 yang ditandatangani pada 2 Maret 2010 lalu. Resolusi ini menyerukan kepada semua negara untuk mengambil tindakan nyata dalam mencegah dan mengurangi korban kecelakaan lalu lintas di dunia.

Kecelakaan lalu lintas bukanlah hal yang tak terhindarkan. Dengan kesadaran, kedisiplinan, dan tanggung jawab, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan nyaman. Mari kita jaga keselamatan kita dan orang lain di jalan, karena nyawa tidak ada harganya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini