Pelek mobil merupakan salah satu komponen penting yang menunjang kinerja dan keamanan kendaraan. Pelek yang baik harus memiliki bentuk yang bulat dan simetris agar dapat berputar dengan lancar dan seimbang. Namun, pelek mobil bisa mengalami kerusakan akibat benturan, seperti peang, penyok, atau bahkan retak. Apakah pelek yang peang masih bisa diperbaiki dan dipakai kembali? Apa saja syarat dan risikonya?

Pelek Peang Bisa Diperbaiki dengan Metode Press Pelek

Salah satu cara untuk mengembalikan bentuk pelek yang peang adalah dengan menggunakan metode press pelek. Metode ini dilakukan dengan menekan bagian pelek yang peang dengan alat khusus yang dapat mengatur tekanan dan sudutnya. Dengan begitu, pelek yang peang dapat kembali bulat dan rata.

Menurut Agus Riyanto, Manager Quality Assurance PT Chemco Harapan Nusantara (CHN), pelek mobil yang peang dalam kondisi tertentu masih bisa diperbaiki dengan metode press pelek. "Jika peang penyok atau bengkok bisa dikembalikan dengan press pelek," kata Agus.

Pelek Peang yang Retak Juga Bisa Diperbaiki dengan Las dan Press Pelek

Namun, bagaimana jika pelek yang peang juga mengalami retak atau pecah? Apakah masih bisa diperbaiki dan dipakai kembali? Menurut Agus, pelek yang retak juga bisa diperbaiki dengan metode las dan press pelek. "Jika ada retak dan ditambal dengan las berarti ada perbedaan material yang memengaruhi kekuatan pelek," ujar Agus.

Namun, perbaikan pelek yang retak dengan las dan press pelek memiliki risiko yang lebih besar. Hal ini karena kekuatan pelek yang sudah retak akan mengalami penurunan yang signifikan. "Kekuatan pelek yang dipress karena peang tanpa retak toleransi bobotnya masih bisa pulih meski tidak sebaik kondisi normal. Tetapi jika ada retak, kekuatan pelek akan turun drastis," jelas Agus.

Pelek Peang yang Sudah Diperbaiki Tetap Harus Diganti

Meskipun pelek peang bisa diperbaiki dengan metode press pelek atau las dan press pelek, tetapi pelek tersebut tetap harus diganti dengan pelek baru. Hal ini karena pelek yang sudah peang dan diperbaiki tidak akan memiliki kekuatan dan keseimbangan yang sama dengan pelek normal. Pelek yang sudah peang dan diperbaiki juga lebih rentan mengalami kerusakan lagi jika terkena benturan.

Sugiartono, Technical Manager Before Service Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan bahwa pelek yang sudah peang sebenarnya sudah tidak layak pakai. "Sekalipun diperbaiki dengan press sampai kebulatannya utuh tapi secara konstruksi logamnya sudah tidak utuh," tegas Sugiartono. Ia menambahkan bahwa pelek yang sudah peang dan diperbaiki bisa berbahaya jika digunakan dalam kecepatan tinggi atau kondisi jalan yang buruk. "Ada kemungkinan pelek bisa peang lebih parah bahkan pecah karena strukturnya sudah tidak kokoh saat menghantam benturan," jelasnya.

Oleh karena itu, pelek peang yang sudah diperbaiki sebaiknya hanya digunakan sebagai pelek cadangan atau pelek sementara. Pelek peang yang sudah diperbaiki juga harus diganti dengan pelek baru sesegera mungkin. Pelek baru memiliki kekuatan, keseimbangan, dan kualitas yang lebih baik daripada pelek peang yang sudah diperbaiki. Pelek baru juga lebih aman dan nyaman digunakan dalam berbagai kondisi.

Kesimpulan

Pelek peang merupakan kerusakan pelek yang bisa disebabkan oleh benturan. Pelek peang bisa diperbaiki dengan metode press pelek atau las dan press pelek. Namun, pelek peang yang sudah diperbaiki tetap harus diganti dengan pelek baru karena kekuatan dan keseimbangan pelek sudah berkurang. Pelek peang yang sudah diperbaiki juga lebih mudah rusak lagi jika terkena benturan. Pelek baru memiliki kekuatan, keseimbangan, dan kualitas yang lebih baik daripada pelek peang yang sudah diperbaiki. Pelek baru juga lebih aman dan nyaman digunakan dalam berbagai kondisi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini