Pada hari Selasa, 16 April 2024, hujan deras melanda sebagian wilayah Timur Tengah, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), dan menyebabkan banjir. Banyak mobil terendam banjir, dan di sisi lain, jasa towing mengerek harga hingga 200 persen.

Salah satu warga yang terkena dampak adalah Shahzod Karimov, seorang pemilik restoran asal Uzbekistan. Ia meninggalkan mobilnya di Al Barsha saat hujan deras turun pada 16 April. Setelah memanggil truk derek, dia kaget karena tarifnya melonjak signifikan. Dia harus membayar Dh 600 atau sekitar Rp 2.649.536. Biasanya, penderekan mobil hanya memakan biaya sekitar Dh 250 hingga Dh 300 pada hari-hari biasa. Andrew, seorang penduduk Meydan, juga mengungkapkan pengalamannya yang serupa. Ia harus mengeluarkan biaya sebesar Dh 550 atau sekitar Rp 2,4 jutaan untuk menderek BMW 530i miliknya sejauh lima kilometer menuju Al Quoz dari pintu keluar Meydan di Al Khail Road, sebuah rute yang biasanya dikenakan biaya sebesar Dh 150 atau setara Rp 600 ribuan.

Para spesialis derek menjelaskan tantangan yang mereka hadapi saat mengevakuasi mobil yang terendam banjir. Risiko yang signifikan terjadi dalam mengeluarkan kendaraan dari air, dengan ancaman truk derek mengalami kerusakan dalam prosesnya. Banyak truk yang terdampar mengalami kerusakan mesin dan kerusakan gearbox, dengan perkiraan biaya perbaikan setidaknya Dh 5.000. Situasi ini menambah biaya operasi para spesialis derek.

Banjir di Dubai ini menjadi perhatian serius, dan harga jasa towing yang melonjak tinggi menjadi salah satu dampak yang dirasakan oleh pemilik mobil yang terjebak dalam banjir. Semoga pihak berwenang dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi ini dan melindungi warga serta pemilik kendaraan yang terkena dampaknya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini