Mulai 9 Maret 2024, pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) harus merogoh kocek lebih dalam. Pasalnya, tarif integrasi pada kedua ruas jalan tol tersebut mengalami kenaikan sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 250/KPTS/M/2024 tanggal 2 Februari 2024 .

Alasan utama kenaikan tarif tol adalah adanya inflasi yang terjadi sejak periode September 2016 hingga Desember 2023 untuk ruas jalan tol Jakarta-Cikampek dan periode Oktober 2020 hingga Desember 2023 untuk segmen Jalan Layang MBZ. Selain itu, kenaikan tarif tol juga bertujuan untuk mengembalikan investasi terhadap penambahan kapasitas lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek dari KM 50 sampai KM 67 arah Cikampek dan KM 62 sampai KM 50 arah Jakarta serta penyediaan 4 titik fasilitas Emergency Parking Bay di Jalan Layang MBZ .

Menurut Vice President Corporate Secretary and Legal PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Ria Marlinda Paallo, penyesuaian tarif tol ini dibutuhkan untuk memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif, menjaga kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap industri jalan tol yang prospektif di Indonesia, serta menjamin level of service pengelola jalan tol tetap sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol.

Berikut ini adalah rincian kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ terbaru:

Golongan Jakarta IC – Pondok Gede Barat/Timur Jakarta IC – Cikunir/Bekasi Barat/Timur/Tambun/Cibitung/Cikarang Barat Cibatu/Cikarang Timur/Karawang Barat Karawang Timur/Dawuan/Kalihurip/Cikampek
I Rp 5.500 Rp 9.500 Rp 16.500 Rp 27.000
II/III Rp 8.000 Rp 14.000 Rp 24.500 Rp 40.500
IV/V Rp 11.000 Rp 19.000 Rp 32.500 Rp 54.000

Sumber: Kompas.com, MSN.com, Tribunnews.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini