Salah satu faktor yang mempengaruhi keselamatan berkendara adalah sistem pengereman. Sistem pengereman yang baik dapat mengurangi risiko terjadinya kecelakaan, terutama di kondisi jalan yang licin atau basah. Salah satu teknologi pengereman yang diklaim dapat meningkatkan keselamatan berkendara adalah Anti-lock Braking System (ABS).

ABS adalah sistem yang mencegah roda motor terkunci saat melakukan pengereman mendadak. Dengan begitu, motor tetap dapat dikendalikan dan diarahkan dengan baik. Teknologi ini sudah banyak digunakan di mobil, tetapi baru beberapa motor yang dilengkapi dengan fitur ini.

Untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan cara kerja ABS, Otomotif Group menggelar focus group discussion bertajuk Safety Riding With Advanced Braking Technology pada Kamis, 7 Maret 2024 di Smesco Indonesia, Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari komunitas ojek online (ojol).

Dalam acara ini, para peserta diberi kesempatan untuk mencoba langsung perbedaan antara motor dengan rem ABS dan non ABS. Motor yang digunakan adalah Yamaha Aerox, yang dipasang batang besi pengaman atau out rigger. Motor tersebut diuji di trek licin yang disiram air dan memiliki speed bump.

Salah satu peserta yang mencoba motor tersebut adalah Suherman, atau lebih akrab disapa Ega, dari komunitas Ojol Matic Kelapa Gading. Ega mengaku baru pertama kali mengetahui secara langsung tentang teknologi ABS, karena sebelumnya ia hanya tahu bahwa motor dengan ABS lebih mahal daripada yang non ABS.

Setelah mencoba motor dengan rem ABS dan non ABS, Ega merasakan sendiri perbedaan yang sangat signifikan. Ia mengatakan bahwa motor dengan rem ABS lebih stabil dan mudah dikontrol saat melakukan pengereman di trek licin. Ia juga merasa lebih aman dan percaya diri saat berkendara dengan motor tersebut.

"Untuk ABS sendiri sangat-sangat jauh, lebih maksimal untuk keselamatannya dalam berkendara," ujar Ega kepada tim GridOto.

Ega mengaku bahwa pengalamannya mencoba motor dengan rem ABS membuatnya lebih tertarik untuk memiliki motor dengan fitur tersebut. Ia juga berharap bahwa teknologi ABS dapat menjadi standar keselamatan untuk semua motor, terutama bagi para pengemudi ojol yang sering menghadapi kondisi jalan yang beragam.

"Kalau bisa semua motor pakai ABS, karena ini sangat membantu kita untuk menghindari kecelakaan, apalagi kita sebagai ojol yang harus selalu siap di segala situasi," tutur Ega.

Ega tidak sendirian dalam memberikan tanggapan positif tentang teknologi ABS. Pengemudi ojol lainnya yang juga mencoba motor dengan rem ABS, seperti Ardhana Adwitiya dari Motorplus, juga mengaku lebih pede dan nyaman saat berkendara dengan motor tersebut.

"Antara rem ABS dan non-ABS sangat jauh perbedaannya. Saya merasa lebih pede dan nyaman saat naik motor rem ABS, karena saya tidak takut tergelincir atau terjatuh saat melintasi jalan basah atau licin," kata Ardhana.

Tanggapan positif dari komunitas ojol ini menunjukkan bahwa teknologi ABS memang memiliki banyak manfaat bagi keselamatan berkendara. Teknologi ini juga dapat mengurangi dampak negatif dari kecelakaan, seperti kerugian materi, cedera, atau bahkan kematian.

Namun, teknologi ABS masih belum banyak dikenal dan digunakan oleh masyarakat, terutama di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya edukasi, ketersediaan, dan harga yang masih tinggi.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, produsen, media, dan komunitas, untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap teknologi ABS. Dengan demikian, keselamatan berkendara dapat terjamin dan kecelakaan dapat diminimalisir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini