Meskipun setiap mobil biasanya memiliki ukuran tersendiri terkait tekanan udara pada ban, banyak pemilik atau pengguna yang sering mengabaikan rekomendasi pabrikan saat mengisi tekanan udara. Akibatnya, tekanan udara pada ban mobil seringkali tidak sesuai dengan yang direkomendasikan. Namun, apakah lebih baik memiliki ban yang kelebihan tekanan udara atau yang kurang?

Menurut Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, ban yang lebih baik adalah yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan. Informasi mengenai tekanan udara yang lengkap, termasuk tekanan sesuai dengan bobot kendaraan atau jumlah penumpang, dapat ditemukan pada stiker yang biasanya tertera di bagian pintu pengendara.

Efek Buruk Ban Kekurangan Tekanan Udara

Ketika ban kekurangan tekanan udara, situasinya bisa diibaratkan seperti mobil yang membawa beban berlebih. Performa mesin akan terasa berat dan berdampak pada konsumsi bahan bakar. Selain itu, dinding samping ban juga dapat mengalami defleksi yang berlebihan, yang berpotensi menyebabkan pecahnya ban saat dikendarai.

Efek Buruk Ban Kelebihan Tekanan Udara

Sebaliknya, ban yang kelebihan tekanan udara biasanya membuat bantingan suspensi terasa lebih keras. Meskipun tidak seberbahaya ban yang kurang tekanan, kondisi ini tetap perlu dihindari karena dapat memengaruhi kenyamanan berkendara.

Rekomendasi

Pengecekan tekanan ban sebaiknya dilakukan secara rutin. Setidaknya dua minggu sekali atau satu bulan sekali adalah interval yang disarankan. Ingatlah bahwa 20 persen konsumsi bahan bakar pada kendaraan ada pada ban. Oleh karena itu, mengisi tekanan udara sesuai dengan rekomendasi pabrikan akan memastikan ban bekerja maksimal dan lebih efisien .

Jadi, kesimpulannya, ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan adalah yang terbaik. Pastikan selalu memeriksa tekanan udara ban secara berkala untuk menjaga kinerja dan keselamatan berkendara. 🚗💨

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini