Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, baru-baru ini menyatakan bahwa insentif untuk mobil hybrid berpotensi menghambat pertumbuhan kendaraan bermotor listrik di Indonesia. Bagaimana tanggapan merek Great Wall Motor (GWM) yang menjual mobil hybrid di Indonesia terkait pernyataan ini?

Marketing Director PT Inchcape Indomobil Energi Baru (IIEB), Hari Arifianto, selaku agen pemegang merek GWM di Tanah Air, menjelaskan bahwa pihak GWM tidak dapat memberikan pendapat langsung terhadap pernyataan Moeldoko. Namun, secara prinsip, GWM selalu mendukung dan berusaha menyukseskan program pemerintah yang berkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan. Hari menekankan bahwa setiap kebijakan yang diberikan akan berdampak pada penerimaan produk di lapangan. Contohnya, ketika ada program Low Cost Green Car (LCGC) dan kemudian program kendaraan listrik, GWM berusaha memahami dan mengikuti perkembangan tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengonfirmasi bahwa insentif untuk mobil hybrid sedang dalam pembahasan dengan Menteri Ekonomi dan Menteri Perindustrian. Meskipun insentif ini masih dalam tahap penggodokan, Moeldoko khawatir bahwa memberikan izin untuk mobil hybrid dapat menghambat pertumbuhan kendaraan listrik murni. Menurutnya, kajian lebih lanjut mengenai insentif ini perlu dilakukan agar kebijakan yang diambil tidak berdampak negatif pada industri mobil listrik.

Dalam menghadapi permasalahan ini, pemerintah perlu mempertimbangkan dengan cermat dampak dari insentif mobil hybrid terhadap industri kendaraan listrik. Keseimbangan antara mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan dan memastikan pertumbuhan industri harus menjadi pertimbangan utama dalam mengambil kebijakan yang tepat.

Semoga informasi ini membantu Anda memahami lebih lanjut tentang perdebatan mengenai insentif mobil hybrid dan dampaknya pada industri mobil listrik di Indonesia. 😊

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini