Mobil listrik menjadi salah satu tren di industri otomotif saat ini. Banyak pabrikan yang berlomba-lomba menawarkan produk-produk ramah lingkungan dengan teknologi canggih dan desain menarik. Namun, tidak hanya itu yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih mobil listrik. Salah satu faktor penting yang juga menentukan adalah garansi layanan purnajual, khususnya untuk komponen utama seperti baterai.

Baterai merupakan jantung dari mobil listrik, karena menyimpan energi yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik. Baterai mobil listrik memiliki karakteristik yang berbeda dengan baterai konvensional, seperti kapasitas, daya tahan, dan biaya. Oleh karena itu, garansi baterai menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen yang ingin merasakan manfaat dari mobil listrik tanpa khawatir dengan masalah perawatan atau penggantian baterai.

Beberapa merek mobil listrik yang hadir di Indonesia telah memberikan garansi baterai seumur hidup untuk produk-produk mereka. Misalnya, Wuling BinguoEV, Neta V, dan MG 4 EV. Garansi seumur hidup ini berlaku untuk komponen utama kendaraan listrik yang terdiri dari power battery, drive motor, dan motor control unit. Tentu saja, ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh konsumen, seperti jarak tempuh maksimal, jenis pemakaian, dan jumlah pembelian.

Namun, ada satu merek mobil listrik yang tidak mengikuti tren ini, yaitu Build Your Dream (BYD). BYD merupakan salah satu penantang baru di pasar mobil listrik Indonesia, yang menawarkan tiga model, yaitu BYD Dolphin, BYD Atto 3, dan BYD Seal. Ketiga model ini mendapatkan garansi enam tahun atau 150 ribu km untuk kendaraan, delapan tahun atau 160 ribu km dengan State of Health ≥ 70% untuk traksi baterai, dan delapan tahun atau 150.000 km untuk unit penggerak (drive unit).

Lantas, mengapa BYD tidak memberikan garansi baterai seumur hidup seperti merek-merek lain? Apakah ini berarti baterai BYD kurang berkualitas atau awet? Menurut Jacob Ma, Head of Training BYD Asia-Pacific, Assistant President Director, PT BYD Motor Indonesia, alasan BYD tidak memberikan garansi baterai seumur hidup adalah karena mereka sudah memiliki pengalaman dan pembelajaran dari negara lain, terutama dalam hal baterai.

"Kami sudah memiliki pengalaman dan juga pembelajaran dari negara lain, terutama dalam hal baterai. Garansi delapan tahun ini yang terbaik diberikan khusus baterai BYD," ujar Jacob Ma.

Jacob Ma menambahkan, bahwa baterai BYD memiliki teknologi yang berbeda dengan baterai mobil listrik lainnya. Baterai BYD menggunakan bahan kimia lithium iron phosphate (LFP), yang diklaim lebih aman, stabil, dan tahan lama dibandingkan baterai lithium ion (Li-ion) yang umum digunakan oleh mobil listrik lainnya.

"Baterai LFP memiliki keunggulan dalam hal keamanan, karena tidak mudah terbakar atau meledak. Baterai LFP juga lebih stabil, karena tidak terpengaruh oleh suhu ekstrem. Baterai LFP juga lebih tahan lama, karena bisa diisi ulang hingga 4.000 kali, sementara baterai Li-ion hanya bisa 1.000 kali," jelas Jacob Ma.

Dengan demikian, BYD yakin bahwa garansi delapan tahun yang mereka berikan sudah cukup untuk memberikan ketenangan dan kepuasan bagi konsumen. BYD juga mengklaim bahwa produk-produk mereka memiliki performa yang tinggi, desain yang modern, dan fitur yang lengkap, yang bisa bersaing dengan merek-merek mobil listrik lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini