Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kasus pencurian baterai motor listrik di Tanah Air. Dia meminta produsen motor listrik untuk menciptakan sistem keamanan baterai yang lebih canggih dan inovatif.

Menurut Moeldoko, baterai motor listrik merupakan komponen yang sangat berharga dan harus dilindungi. Pasalnya, baterai motor listrik bisa mencapai setengah dari harga motor listrik itu sendiri. Selain itu, baterai motor listrik juga mudah dilepas dan diganti, sehingga menjadi sasaran empuk bagi para pencuri.

"Memang perlu ada desain baru untuk melindungi baterai. Saya pikir produsen harus menangkap masalah itu," kata Moeldoko saat mengunjungi pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, dikutip dari situs berita Antara pada hari ini, Rabu, 21 Februari 2024.

Moeldoko menambahkan, produsen motor listrik harus bisa memberikan kepastian keamanan kepada konsumen, baik untuk motor listrik maupun baterainya. Dia berharap, ada sistem dan desain baru yang bisa mencegah pencurian baterai motor listrik.

"Karena baterai itu begitu dibuka tempat duduknya, memang bisa diambil baterainya. Ini juga harus ada (inovasi keamanan), ini perlu dipikirkan, itu kan bagian dari kebutuhan konsumen, bagaimana dia mengamankan, bukan hanya sepeda motor, tapi baterainya juga," ujar Moeldoko.

Kasus pencurian baterai motor listrik tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain, misalnya di Italia. Korban pencurian baterai motor listrik banyak berasal dari kalangan ojek online atau ojol, yang menggunakan motor listrik sebagai alat transportasi sehari-hari.

Salah satu solusi yang ditawarkan oleh produsen motor listrik adalah dengan menggunakan sistem swap battery atau penukaran baterai. Dengan sistem ini, pengguna motor listrik tidak perlu menunggu lama untuk mengisi daya, cukup menukar baterai yang ada di SPBKLU (stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum).

Namun, sistem swap battery juga memiliki kelemahan, yaitu pengguna motor listrik harus membayar biaya sewa baterai setiap bulannya. Selain itu, pengguna motor listrik juga harus mencari SPBKLU yang tersedia di sekitar lokasinya.

Oleh karena itu, Moeldoko mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh beberapa produsen motor listrik dalam mengembangkan teknologi baterai yang lebih tahan lama, hemat energi, dan ramah lingkungan. Dia berharap, motor listrik bisa menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam menghadapi era mobilitas elektrik.

"Motor listrik adalah masa depan kita. Saya yakin, Indonesia bisa menjadi pemimpin di bidang ini, asalkan kita mau berinovasi dan berkolaborasi," tutup Moeldoko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini