Monoshock adalah salah satu jenis sokbreker yang banyak digunakan pada motor-motor modern, terutama yang berjenis sport atau adventure. Kelebihan monoshock adalah mampu memberikan bantingan yang lembut dan stabil pada roda belakang, sehingga meningkatkan kenyamanan dan handling saat berkendara. Namun, monoshock juga membutuhkan perawatan yang rutin agar tetap awet dan empuk. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan adalah link monoshock, yaitu bagian yang menghubungkan sokbreker dengan swing arm.

Link monoshock biasanya terdiri dari beberapa bagian, seperti arm relay, connecting rod, dan boshing. Fungsi link monoshock adalah untuk menyalurkan gaya dari sokbreker ke roda belakang, sekaligus mengatur sudut kemiringan sokbreker. Link monoshock juga berperan dalam menentukan karakteristik bantingan sokbreker, apakah lebih keras atau lebih lembut.

Sayangnya, link monoshock sering terabaikan dalam perawatan motor. Padahal, link monoshock sangat rentan terkena kotoran, debu, pasir, atau air, karena letaknya yang berada di bawah dan dekat dengan roda belakang. Akibatnya, link monoshock bisa berkarat, kering, atau aus, sehingga mengganggu kinerja sokbreker. Jika link monoshock bermasalah, maka bantingan sokbreker bisa menjadi kaku, tidak stabil, atau bahkan rusak.

Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat link monoshock motor, antara lain:

  • Bersihkan link monoshock secara berkala, terutama setelah melewati jalan yang berlumpur, berpasir, atau basah. Gunakan sikat, lap, atau semprotan air untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada link monoshock. Jangan lupa untuk mengeringkan link monoshock setelah dibersihkan, agar tidak berkarat.
  • Oleskan gemuk atau pelumas pada boshing-boshing link monoshock, agar tetap licin dan tidak kering. Boshing adalah bantalan karet atau plastik yang berfungsi sebagai peredam gesekan antara dua logam. Boshing yang kering bisa menyebabkan bunyi berdecit atau gesekan yang berlebihan pada link monoshock. Gemuk atau pelumas bisa membantu melumasi boshing, sehingga mengurangi gesekan dan memperpanjang umurnya.
  • Periksa kondisi link monoshock secara rutin, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Cek apakah ada keretakan, keausan, atau kerusakan pada link monoshock. Jika ada, segera ganti dengan yang baru. Jangan biarkan link monoshock yang rusak terus dipakai, karena bisa membahayakan keselamatan berkendara. Selain itu, link monoshock yang rusak juga bisa merusak sokbreker atau komponen lainnya.

Dengan melakukan hal-hal di atas, link monoshock motor bisa tetap awet dan empuk, sehingga memberikan kenyamanan dan kestabilan saat berkendara. Jadi, jangan lupa untuk merawat link monoshock motor, ya!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini