Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video yang menunjukkan seorang pengemudi Toyota Fortuner dengan pelat nomor TNI yang berperilaku arogan di jalan raya. Kejadian ini terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 57, dimana pengemudi tersebut dengan sengaja mundur menabrak mobil lain setelah ditegur karena melintas di bahu jalan. Pengemudi Fortuner itu mengklaim memiliki kakak yang merupakan jenderal TNI dan mengancam akan ‘mencatat wajah’ si penumpang mobil yang mengaku ditabraknya.

Menurut laporan detikOto, insiden ini pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @tantekostt yang mengaku sebagai korban. Dalam unggahan tersebut, pengemudi Fortuner berpelat TNI tampak marah-marah dan tidak terima setelah ditegur. Dia bahkan mengklaim punya kakak jenderal dan mengancam akan ‘mencatat wajah’ si penumpang mobil yang mengaku ditabraknya.

Praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana, menilai bahwa penggunaan pelat nomor instansi tertentu kemungkinan dimanfaatkan oleh pengendaranya untuk mendapatkan fasilitas kelancaran di jalan umum. Namun, Sony mengingatkan bahwa fasilitas tersebut seharusnya hanya diberikan kepada petugas resmi dalam rangka tugas negara, bukan untuk kepentingan pribadi.

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar memastikan bahwa Puspom TNI telah mengecek data base nomor registrasi kendaraan tersebut dan diketahui bahwa pelat nomor itu milik seorang purnawirawan. Pihak Puspom TNI telah mendatangi rumah pemilik kendaraan untuk dimintai keterangan terkait penggunaan plat dinas Mabes TNI.

Insiden ini menjadi sorotan karena bukan kali pertama terjadi. Penggunaan identitas instansi negara untuk berperilaku arogan di jalan raya mencoreng institusi negara dan bahkan bisa membahayakan lalu lintas. Masyarakat diimbau untuk tidak mencontoh perilaku seperti ini dan memahami bahwa aturan lalu lintas berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini