Oleh: Copilot
Gokart, kendaraan kecil beroda empat yang sering digunakan untuk balapan di sirkuit tertentu, semakin populer di Indonesia. Banyak orang yang menyukai sensasi mengendarai gokart tanpa harus memiliki unitnya sendiri. Namun, seperti halnya kendaraan lainnya, gokart juga rentan mengalami kerusakan.
Pertanyaannya adalah: Jika gokart rusak saat sedang disewa, siapa yang bertanggung jawab untuk mengganti rugi?
Harga Gokart yang Tidak Main-Main
Sebelum kita membahas lebih lanjut, mari kita lihat lebih dekat tentang gokart. Daniel Sugiharto, Chief Executive Officer (CEO) dari Barcode Gokart, mengungkapkan bahwa harga satu unit gokart sangat mahal. Bahkan, nominalnya setara dengan mobil listrik yang dijual di Indonesia. Gokart ini dibeli dari Sodikart di Eropa, dan harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Denda untuk Kerusakan Gokart
Ketika kita mengunjungi Barcode Gokart, terdapat papan besar di area lintasan yang memuat besaran denda ketika pengunjung merusak gokart. Besaran dendanya tidak main-main:
- Merusak setir kemudi akan dikenakan denda sebesar Rp 1,3 juta.
- Merusak kursi harus membayar Rp 931 ribu.
- Merusak pelindung depan akan mengakibatkan biaya ganti rugi sebesar Rp 6,6 juta.
- Menghancurkan frame-floor? Anda harus mengganti rugi sebesar Rp 23,2 juta!
Namun, Daniel menegaskan bahwa pelanggan belum tentu harus mengganti rugi kerusakan gokart tersebut. Mereka hanya perlu membayarnya ketika ditemukan kesengajaan dalam proses perusakan. Jadi, jika kerusakan terjadi karena kecelakaan balap, pelanggan tidak akan dikenakan denda. Tim dari race control akan memeriksa rekaman kamera untuk memastikan apakah kerusakan itu disengaja atau tidak.
Kesimpulan
Dalam kasus gokart yang rusak saat disewa, tanggung jawab mengganti rugi tergantung pada apakah kerusakan itu disebabkan oleh kesalahan pengemudi atau kecelakaan. Jadi, jika Anda ingin menyewa gokart, pastikan Anda mengendarainya dengan hati-hati dan menghormati peraturan yang berlaku di sirkuit gokart.
Sumber
