Penjualan mobil listrik semakin ramai di Indonesia, dengan banyak merek yang menjual produk mereka di segmen ini. Namun, di pasar lelang, penjualan mobil listrik belum terlalu diminati. Apa alasan di balik ketidakpopuleran mobil listrik bekas di pasar lelang? Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi:

  1. Kekhawatiran Mengenai Kondisi Baterai: Konsumen masih cenderung khawatir membeli mobil listrik bekas di pasar lelang karena takut kondisi baterainya sudah menurun. Indikator kesehatan baterai pada mobil listrik seringkali tidak tersedia, sehingga pembeli khawatir tentang masa pakai baterai yang tersisa.

  2. Depresiasi Harga: Harga jual kembali (resale value) mobil listrik cenderung lebih rendah daripada mobil konvensional. Depresiasi harga mobil listrik bisa mencapai 20 hingga 30 persen dalam tahun pertama, sementara mobil konvensional merek Jepang hanya mengalami depresiasi sekitar 8-10 persen.

  3. Garansi Baterai: Beberapa merek mobil listrik menawarkan garansi baterai yang panjang. Hal ini membuat konsumen merasa lebih aman. Meskipun harga mobil listrik bekas umumnya lebih rendah, mobil dengan garansi baterai yang masih berlaku memiliki nilai jual kembali yang lebih baik.

Jadi, meskipun mobil listrik memiliki keunggulan lingkungan dan efisiensi, ketidakpastian mengenai baterai dan depresiasi harga masih menjadi kendala bagi konsumen di pasar lelang. Semoga informasi ini membantu Anda memahami situasi mobil listrik bekas di Indonesia. 🚗🔌

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini