Membeli motor dengan kredit memang memudahkan banyak orang untuk memiliki kendaraan roda dua. Namun, ada risiko yang harus dihadapi jika tidak mampu membayar cicilan tepat waktu, yaitu motor bisa ditarik oleh leasing. Bagaimana cara menghindari hal ini?

Penarikan motor oleh leasing biasanya terjadi karena konsumen tidak memenuhi kewajiban membayar angsuran sesuai perjanjian. Hal ini tentu saja merugikan konsumen, karena selain kehilangan kendaraan, mereka juga harus menanggung biaya penarikan dan bunga keterlambatan.

Untuk menghindari penarikan motor oleh leasing, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh konsumen, antara lain:

  • Komunikasi dengan leasing. Jika ada masalah yang membuat konsumen tidak bisa membayar cicilan, sebaiknya segera menghubungi leasing dan menjelaskan situasinya. Leasing biasanya akan memberikan keringanan atau penundaan pembayaran jika alasan konsumen masuk akal dan ada bukti yang mendukung. Misalnya, konsumen mengalami bencana alam, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan. Komunikasi yang baik juga bisa mencegah kesalahpahaman dan konflik antara konsumen dan leasing .
  • Minta bantuan keluarga atau teman. Jika konsumen tidak bisa mengandalkan leasing, maka bisa mencari bantuan dari keluarga atau teman yang bisa meminjamkan uang untuk membayar cicilan. Hal ini bisa mengurangi beban konsumen dan mencegah penarikan motor oleh leasing. Namun, konsumen harus tetap bertanggung jawab untuk mengembalikan uang yang dipinjam sesuai kesepakatan.
  • Menyita sementara motor. Ini adalah langkah terakhir yang bisa dilakukan konsumen jika tidak ada pilihan lain. Konsumen bisa meminta leasing untuk menyita sementara motornya sampai konsumen bisa membayar cicilan kembali. Dengan cara ini, konsumen tidak perlu membayar biaya penarikan dan bunga keterlambatan. Namun, konsumen harus rela tidak bisa menggunakan motornya selama periode tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini