Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam transisi dari standar emisi Euro 4 ke Euro 5. Salah satu hambatan utama adalah distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang belum merata, terutama di luar Pulau Jawa. Standar emisi Euro 4, yang diberlakukan sejak April 2022, belum efektif karena kendala ini.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menekankan bahwa sebelum beralih ke standar emisi yang lebih tinggi, seperti Euro 5 atau Euro 6, perlu ada peningkatan dalam distribusi BBM yang sesuai standar Euro 4 (CN 51). Saat ini, di beberapa daerah, ketersediaan BBM yang cocok untuk kendaraan Euro 4 masih terbatas, sehingga mengurangi efektivitas standar emisi yang telah ditetapkan.

Pabrikan asal Jepang ini juga telah menyatakan kesiapannya untuk beradaptasi dengan standar Euro 5 dan bahkan Euro 6 dari segi teknologi. Namun, tantangan terbesar adalah mempersiapkan infrastruktur pendukung yang memadai di Indonesia.

Dalam konteks global, standar Euro merupakan serangkaian regulasi yang ditujukan untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor. Dengan meningkatnya standar Euro, diharapkan dapat mengurangi emisi gas berbahaya seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida.

Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat mempercepat penyelesaian masalah distribusi BBM ini, agar transisi ke standar Euro yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan lancar, mendukung upaya pengurangan polusi udara, dan pada akhirnya, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk semua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini